Soloraya
Kamis, 11 Oktober 2012 - 09:32 WIB

Pembangunan Barak Pengungsian Capai 30%, Biaya Membengkak Rp1 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

KLATEN — Anggaran pembangunan tiga barak pengungsian bagi korban terdampak erupsi Gunung Merapi membengkak dari Rp9 miliar menjadi Rp10 miliar.
Advertisement

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Wachju Adhy Pratomo, mengatakan penambahan dana Rp1 miliar tersebut menyesuaikan kondisi di lapangan. “Ada faktor-faktor yang belum dipertimbangkan sebelumnya seperti kebutuhan tanah untuk mengurug lokasi, penambahan komponen untuk menguatkan konstruksi bangunan dan lain-lain. Tambahan Rp1 miliar itu untuk menutup kebutuhan dana yang tidak terduga sebelumnya,” ujar Wachju.

Wachju menjelaskan hingga kini pembangunan tiga barak pengungsian itu baru mencapai 30%. Dia menargetkan proyek yang didanai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu bisa selesai pada pertengahan Desember 2012. Kontraktor diberi waktu 120 hari kerja untuk menyelesaikan proyek tersebut. Tiga barak pengungsian itu masing-masing akan dilengkapi fasilitas ruang pertemuan, ruang peralatan listrik, mandi cuci kakus (MCK), ruang belajar, ruang kesehatan, dan ruang komando. “Kami juga menyediakan bangunan tidak permanen untuk menampung ternak pengungsi nantinya,” terang Wachju.

Setelah selesai dibangun, pengelolaan barak pengungsian itu akan diserahkan kepada pemerintah desa setempat yakni Desa Kebondalem Lor Kecamatan Prambanan, Desa Menden Kecamatan Kebonarum dan Desa Demak Ijo Kecamatan Karangnongko. Warga setempat bisa memanfaatkan barak pengungsian itu untuk menggelar berbagai kegiatan seperti resepsi pernikahan, syukuran, dan kegiatan lainnya. “Dalam Perdes masing-masing desa sudah diatur bagaimana pemanfaatannya. Pendapatan dari pengelolaan bangunan itu masuk ke kas desa. Namun jika tiba-tiba terjadi erupsi Merapi, bangunan itu diprioritaskan untuk lokasi pengungsian,” tandasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif