SOLOPOS.COM - Masterplan pembangunan Solo Safari tahap kedua. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Pengerjaan pembangunan Solo Safari fase kedua terus dikebut hingga akhir Desember 2023. Para pengunjung bakal disuguhi beragam wahana dan satwa anyar seperti unta dengan konsep ala nuansa Timur Tengah.

Pengerjaan pembangunan Solo Safari fase kedua ditarget rampung pada akhir tahun. Ada tambahan satwa seperti unta, lutung, dan harimau pada fase kedua. Hal ini bakal menambah koleksi satwa di Solo Safari.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Pengerjaan pembangunan fase kedua terus dilakukan hingga Desember. Nanti, ada tambahan beberapa ekor unta dengan konsep khusus seperti di Middle East atau Timur Tengah,” kata General Manager Solo Safari, Shinta Adithya, Minggu (29/10/2023).

Selain unta, ada tambahan satwa lain seperti harimau benggala, lutung, dan kucing. Tambahan koleksi satwa ini bakal menjadi spot menarik di Solo Safari. Para pengunjung bisa berinteraksi dengan koleksi satwa di Solo Safari.

Shinta menargetkan pengerjaan pembangunan fase kedua rampung pada Desember. “Rencananya, ada grand launching fase kedua sebelum perayaan Natal. Jadi, targetnya memang Desember rampung. Semoga bisa berjalan lancar sesuai target,” ujar dia.

Menurut Shinta, Solo Safari tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi dan wisata melainkan pusat konservasi satwa. Termasuk penangkaran dan breeding atau pengembangbiakan satwa.

Belum lama ini, dua jenis satwa di Solo Safari melahirkan bayi. Kedua jenis satwa itu, masing-masing rusa bawean dan walabi.

Sebelumnya, Solo Safari menerima hibah satwa berupa merak hijau dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo dan kura-kura dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka dan anaknya, Jan Ethes Srinarendra.

“Untuk tahun depan, apakah ada fase lanjutan atau tidak, belum ada informasi dari manajemen pusat. Yang jelas, kami sekarang fokus merampungkan pengerjaan pembangunan fase kedua agar bisa rampung tepat waktu,” urai dia.

Sebelumnya, Deputi Direktur Taman Safari Indonesia, Hans Manansang menyampaikan anggaran pembangunan fase kedua senilai kurang lebih Rp30 miliar. Anggaran tersebut tak hanya berasal dari Taman Safari Indonesia melainkan corporate social responbility (CSR) pihak ketiga.

Rencananya, Taman Gesang juga dibangun di pinggir Bengawan Solo. Di taman itu, ada beragam fasilitas seperti galeri dan auditorium yang bisa dimanfaatkan komunitas masyarakat maupun pegiat seni dan budaya.

“Untuk pengerjaan konstruksi fisik saya kira cepat. Akhir tahun ditarget rampung karena diperkirakan sudah memasuki musim penghujan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya