Soloraya
Kamis, 20 Agustus 2015 - 02:10 WIB

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR : Terima Rp600 Juta, Kecamatan Simo Boyolali Benahi Sarpras Desa

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Pembangunan infrastruktur akan dilakukan di Kecamatan Simo, Boyolali setelah menerima bantuan Rp600 juta.

Solopos.com, BOYOLALI — Melalui pemerintah desa, Kecamatan Simo akan membenahi sarana dan prasarana desa dari Rp 600 juta dana bantuan pembangunan Jalan Poros Desa (JPD) yang diterima pemerintah Kecamatan Simo. Dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2015 itu dialokasikan untuk 8 desa di Kecamatan Simo, Boyolali.

Advertisement

Kasi Pembangunan Kecamatan Simo, Khusnul Hadi, mengatakan bantuan dialokasikan untuk delapan desa, yakni Desa Walen, Kedunglengkong, Pelem, Talakbroto, Blagong, Pentur, Bendungan, dan Teter. Menurutnya, saat ini proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) pengadaan material poros desa tengah dilakukan.

Lebih lanjut dia menerangkan bantuan JPD senilai Rp600 juta yang diterima berupa bantuan material bahan baku pembangunan yang pengadaannya melibatkan rekanan pihak ketiga melalui proses lelang. Selebihnya, proses pengerjaan fisik akan diserahkan kepada masing-masing pemerintah delapan desa tersebut.

“Bantuan kali ini hanya berupa bahan materialnya saja. Pengerjaan fisik akan dikoordinasikan dengan pemerintah desa. Materialnya dari pemerintah, tenaganya dari desa. Seberapa luas jangkauan pengerjaannya, itu tergantung desa,” tutur dia saat dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis.

Advertisement

Menurutnya, pelaksanaan survei harga bahan baku bangunan yang dilanjut dengan pembuatan dan pengumpulan dokumen akan dilakukan mulai awal September. Sementara itu proses lelang yang berlanjut dengan penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa (SPPBJ), Surat Perintah Melaksanakan Kerja (SPMK), dan pelaksanaan pengadaan material JPD direncanakan terlaksana pada Oktober.

“Begitu materialnya turun, pengerjaan sudah bisa dilakukan. Kami menargetkan pengerjaan selesai satu bulan, karena November-Desember sudah terjadwal monitoring dan evaluasi,” imbuh dia, Kamis.

Ditemui terpisah, Kepala Desa Pelem, Kecamatan Simo, Boyolali, Subeno, menuturkan meski sebagian besar telah berlapis cor, namun kontur tanah yang labil mengakibatkan kondisi jalan poros di Desa Pelem rusak, retak-retak.

Advertisement

“Kondisi tanahnya memang labil, sering geser. Jadi meski sudah dicor, banyak yang ambyar pecah-pecah nglothoki, terutama di daerah di pelosok,” terang dia saat dijumpai Solopos.com di Kantor Desa Pelem, Simo, Boyolali, Kamis (20/8/2015) siang.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif