Soloraya
Rabu, 14 Desember 2011 - 08:51 WIB

Pembangunan jembatan Bunder Klaten telan Rp 5,9 M

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN-Proyek pembangunan Jembatan Bunder yang berada di perbatasan Kecamatan Kemalang dengan Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten menelan anggaran Rp 5,9 miliar dari APBN 2011.

Hingga kini, proyek pengerjaan jembatan yang sebelumnya digunakan sebagai jalur kendaraan pengangkut pasir dan batu (Sirtu) penambangan galian golongan C itu sudah mencapai tahap akhir.

Advertisement

Pantauan Espos, sejumlah pekerja masih melakukan pengencangan baut jembatan yang dibangun dengan konstruksi baja. “Pekerjaan hanya menyisakan pengaspalan. Mestinya, aspal curah Selasa (13/12/2011) sudah datang, ternyata belum sehingga pengaspalan hingga kini belum bisa kami lakukan,” ujar Direktur PT Karya Bisa, Joko Triwinarno selaku kontraktor saat ditemui wartawan di sela-sela inspeksi mendadak (Sidak) yang digelar Bupati Klaten, Sunarna dan jajaran pejabat Pemkab Klaten ke Jembatan Bunder, Selasa (13/12/2011).

Jembatan Bunder dibangun dengan  ketinggian sekitar 30 meter dari atas Kali Bunder yang berada di perbatasan Desa Kemalang, Kecamatan Kemalang dan Desa Logede, Kecamatan Karangnogko. Pengerjakan proyek ini ditenggat 90 hari. Proyek ini akan diserahkan dari kontraktor ke Pemkab Klaten pada 20 Desember mendatang.

”Kami datang ke sini (Jembatan Bunder-red) untuk memastikan bahwa proses pengerjaan sudah hampir selesai. Kami juga ingin memastikan bahwa pembangunan jembatan ini menggunakan bahan yang sesuai bestek. Untuk pengaspalan mestinya menggunakan bahan dengan kualitas bagus, jangan sampai aspal itu terkelupas setelah jembatan ini diresmikan,” terang Bupati Klaten, Sunarna di sela-sela Sidak.

Advertisement

Kerusakan Jembatan Bunder kian parah saat terjadi gempa bumi pada 2006 silam. Sejak saat itu, kendaraan berat dilarang melintasi jembatan itu. Namun begitu, setelah dibangun kembali, Sunarna mempersilakan angkutan berat melintasinya. ”Truk pasir dan batu tentu boleh lewat jembatan ini. Tetapi, mereka tidak boleh melanggar batas tonase,” kata Sunarna. mkd

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif