Soloraya
Minggu, 20 Oktober 2013 - 08:50 WIB

PEMBANGUNAN KOTA : Pemkot Solo Bakal Bangun Mal Bagi Segmen Menengah

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Dok/JIBI/Solopos)

Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO –-Tingginya investasi properti dan mal di Kota Solo rupanya belum banyak dinikmati seluruh kalangan masyarakat Solo.

Advertisement

Menurut Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, masih banyak masyarakat pinggiran Solo yang belum bisa menikmati pesatnya pembangunan kota. Salah satunya mal.

“Warga Solo sendiri malah banyak yang tidak berani masuk mal. Bukan karena takut, tapi karena minder,” kata Rudy, dalam sebuah acara akhir pekan kemarin.

Agar kemajuan kota ini bisa diakses seluruh masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana membangun mal yang dia sebut dengan Mal Marhaen di setiap kecamatan. Mal ini akan dikembangan mirip dengan pasar tradisional dengan kemasan modern. Misalnya adanya fasilitas travelator sehingga tidak hanya membuat kesan modern dan menambah kenyamanan berbelanja fasilitas itu juga ramah difabel.

Advertisement

Gandeng UMKM

Rudy mengatakan, mal akan dikemas sehingga familier bagi segmen menengah ke bawah. Bahkan pihaknya mengklaim wacana pusat belanja modern ini sudah mendapat dukungan dari Kementerian Perdagangan. “Rencananya tahun 2014 akan kami mulai. Sudah ada anggaran sekitar Rp14 miliar, yang Rp10 miliar itu adalah bantuan dari Kementerian Perdagangan.”

Pihaknya berharap pelaku usaha lokal Solo bisa mendukung program ini. Misalnya, Danar Hadi bisa memasok atau membuka toko batik dengan menghadirkan baju batik segmen menengah ke bawah. “Mestinya barang berkualitas baik dan harganya bersaing.”

Advertisement

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Solo, Rohanah, saat dihubungi akhir pekan kemarin membenarkan soal rencana pembangunan mal Marhaen itu. Tapi dia menyebutkan, wacana itu masih sangat dini. Program pembangunan pasar modern di setiap kecamatan harus melibatkan semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.

“Saat ini saja kami belum punya DED untuk mal tersebut. Dan anggaran Rp10 miliar dari Kemendag baru turun tahun depan. Tapi wacana dan ide ini akan terus kami matangkan.”

Mengenai mal Marhaen itu Rohanah menjelaskan akan memadukan konsep mal modern dengan pasar tradisional. Dan yang jelas, lanjut dia, akan menggandeng seluruh potensi ekonomi lokal dan produk UMKM Kota Solo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif