Soloraya
Jumat, 24 Juni 2011 - 06:18 WIB

Pembangunan mal di bekas Saripetojo butuh kajian mendalam

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Peneliti Pusat Informasi dan Pembangunan Wilayah (PIPW) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS), Ir Kusumastuti MURP menilai perlunya studi mendalam pembangunan mal di lahan bekas Pabrik Es Saripetojo di Purwosari.

Pasalnya keberadaan mal diyakini bakal membuat arus lalu-lintas di Purwosari semakin padat, terjadi perubahan sosial budaya masyarakat, kenaikan harga tanah dan meningkatnya kebutuhan air. “Lokasinya kan dekat perlintasan pertemuan arus antar kabupaten-kota sehingga bisa mengganggu arus lalu-lintas. Sehingga studi lalu lintas harus benar-benar mendalam. Di sisi lain pasti akan terjadi perubahan sosial-budaya dengan banyaknya pendatang baru,” ujar Kusumastuti kepada Espos Kamis (23/6/2011).

Advertisement

Menurut dia Pabrik Es Saripetojo merupakan salah satu tonggak sejarah Kota Solo. Saripetojo merupakan pabrik es pertama di Soloraya yang melakukan proses pengawetan makanan. Bila pembangunan mal tetap dilakukan, harus ada bagian pabrik yang dipertahankan untuk memelihara nilai heritage-nya.

Terlepas dari dampak negatif pembangunan mal, Kusumastuti juga mengakui ada sisi positifnya seperti penyerapan tenaga kerja dan progres iklim ekonomi. “Lahan memang hak Pemprov Jateng tapi tanah terletak di Solo sehingga harus ikuti aturan di sini. Sebab masyarakat Solo yang merasakan dampak lingkungannya,” tegas dia.

kur

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif