SOLOPOS.COM - Kondisi toilet umum dan musala di Pasar Masaran, Sragen, yang tak diperbaiki meski pasar sudah direhab dengan biaya Rp3,5 miliar. Foto diambil Selasa (6/12/2016). (Moh, Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Pembangunan Pasar Masaran, pedagang mengeluh karena proyek pembangunan pasar itu tak menyentuh perbaikan toilet.

Solopos.com, SRAGEN — Proyek pembangunan Pasar Masaran senilai Rp3,5 miliar tidak menyentuh perbaikan musala dan toilet umum. Pembangunan pasar tradisional itu sudah selesai akhir pekan lalu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pantauan Solopos.com, Selasa (6/12/2016), kondisi toilet umum di bagian selatan pasar itu kumuh. Empat bilik toilet tidak bisa difungsikan karena air tidak bisa mengalir dari keran.

Toilet itu justru menjadi lokasi pembuangan sampah. Kondisi musala di bagian atas toilet itu tidak kalah memprihatinkan. Bangunan musala itu sudah retak-retak karena lapuk dimakan usia. Beberapa genting juga sudah hilang dari bagian atap.

”Terus terang saya heran, pasar sudah dibangun dengan megah. Namun, kondisi toilet dan musalanya malah memprihatinkan. Seharusnya pembangunan musala dan toilet itu satu paket dengan pembangunan pasar,” jelas Imah, 45, salah satu pedagang yang ditemui Solopos.com di pasar tersebut.

Imah menjelaskan toilet umum itu sudah rusak sebelum pembangunan pasar dimulai. Akibat rusaknya toilet umum itu, pedagang terpaksa memakai toilet milik pedagang kios.

”Repotnya kalau yang antre banyak. Kan jadi tidak enak menggunakan toilet milik pedagang kios. Seharusnya disediakan toilet khusus untuk pedagang los seperti kami. Toilet umum itu wajib ada di sebuah pasar tradisional,” kata Imah.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Masaran Mulyono mengaku heran dengan tidak dibangunnya toilet dan musala di pasar tradisional ini. Setahu dia, pembangunan bangunan induk Pasar Masaran sudah menyentuh renovasi musala dan toilet.

Namun, rekanan proyek sudah meninggalkan lokasi tanpa memperbaiki musala dan toilet. ”Di setiap fasilitas umum seperti pasar tradisional ini, keberadaan toilet umum itu penting. Dulu waktu sosialisasi katanya toilet dan musala akan diperbaiki karena satu paket dengan pembangunan pasar. Nyatanya, toilet dan musala itu justru dibiarkan rusak tidak terawat,” kata Mulyono.

Mulyono berharap Pemkab Sragen bisa memperbaiki toilet umum dan musala di Pasar Masaran itu secepatnya. Dia mengganggap percuma apabila bangunan induk pasar dibangun megah namun tanpa dilengkapi fasilitas toilet yang memadai.

”Itu pemandangan yang kontras. Kalau melihat bangunan induk sangat megah, tapi toiletnya kok rusak sedemikian parah,” ucap dia.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pembangunan Pasar Masaran Mukhtar Ahmadi mengatakan rekanan proyek sudah menyelesaikan pekerjaan pembangunan Pasar Masaran dengan baik meski sedikit molor. Dia menegaskan pembangunan Pasar Masaran itu memang tidak menyentuh perbaikan musala dan toilet umum.

”Karena keterbatasan anggaran, musala dan toilet itu belum bisa diperbaiki,” terang Mukhtar dalam pesan singkat yang diterima Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya