SOLOPOS.COM - Para pekerja beraktivitas menyelesaikan pekerjaan finishing di Pasar Nglangon, Sragen, yang sudah melebihi masa kontrak, Jumat (23/12/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Progres pembangunan Pasar Terpadu Nglangon Sragen diharapkan rampung besok Kamis (29/12/2022). Progres proyek senilai Rp33 miliar ini karena menyisakan 1% pekerjaan.

Pemerintah Kabupaten Sragen akan mengumpulkan para pedagang Pasar Nglangon, Pasar Joko Tingkir, dan warga Kios Renteng untuk sosialisasi penempatan di Pasar Terpadu Nglangon tersebut pada Kamis besok.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, memerintahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Hargiyanto untuk mengawasi progres pekerjaan Pasar Nglangon selama dua pekan terakhir. Ini untuk memastikan proyek itu tak molor lagi.

Yuni menilai Sekda mengawasi proyek itu dengan serius. Setiap pukul 10.00 WIB dan pukul 13.00 WIB Sekda selalu melakukan brefing kepada pekerja dan rekanan untuk mengejar pekerjaan yang tertinggal. Pemkab tetap menjatuhkan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan terhadap rekanan.

“InsyaAllah dua hari ini selesai. Denda juga jalan terus. Nanti awal Januari 2023 diresmikan secara sederhana, yakni dengan cara syukuran dan bersedekah saja. Kemudian untuk sosialisasi kepada pedagang yang akan menempati pasar akan dilakukan Pak Sekda juga pada Kamis besok,” jelas Yuni saat ditemui wartawan di GOR Diponegoro Sragen, Rabu (28/12/2022) siang.

Baca Juga: Proyek Pasar Nglangon Molor, Anggota DRPD Sragen Sebut Ada Keteledoran

Sosialisasi penempatan los dan kios akan digelar di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen. Sementara sosialisasi untuk warga Kios Renteng Nglangon akan digelar tersendiri. Terkait permintaan warga Kios Renteng Nglangon agar dapat kios yang lebih besar, Bupati tak bisa memenuhinya.

“Mereka [rumah warga Kios Renteng Nglangon] kan berdiri di tanah yang bukan milik mereka. Kami bisa mengatur sebaik-baiknya. Mereka akan menempati kios di luar sehingga mudah aksesnya. Hal itu menjadi keistimewaan tersendiri yang diberikan Pemkab,” jelas Yuni.

Lebih jauh Bupati menjelaskan bangunan eks Pasar Nglangon akan dijadikan sentra batik. Sementara bangunan eks Pasar Joko Tingkir akan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH) atau open space. Deretan kios renteng juga akan dijadikan taman dan kemungkinan jalannya dipelebar.

Baca Juga: Kontrak Proyek Pasar Nglangon Sragen Habis, Rekanan Kena Denda Rp33 Juta/Hari

“Gambaran saya ya seperti di Malioboro, Jogja. Ada pedestrian yang luas. Ada kursi sehingga orang bisa duduk santai di sana dan ada taman bacanya. Kawasan Nglangon itu akan menjadi sentra jasa, seperti pasar, hotel, dan seterusnya. Ini menjadi keseriusan kami,” papar Yuni.

Ia sudah menyiapkan DED [detail engineering design] untuk pedestrian. “Ada tiga opsi desain dan saya biasanya pilih yang paling mahal karena orang membangun itu tidak tanggung,” sambungnya.

Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, mengatakan pembangunan Pasar Terpadu Nglangon itu tinggal menyisakan pekerjaan kecil. Di antaranya pemasangan keramik, pavingisasi, pergantian paving atau lantai yang pecah, dan pemasangan pintu kamar mandi. Dia mengatakan ketersediaan material ada semua dan tinggal pasang.

Baca Juga: Dikejar Deadline, Kontraktor Pasar Nglangon Sragen Kerahkan 400 Pekerja

“Kami optimistis Kamis besok bisa selesai. Sekarang ada 600 pekerja yang dikerahkan untuk sif siang dan malam, bahkan ada bagian yang bekerja 24 jam. Ya, memang mengejar waktu supaya beban dendanya tidak besar. Dendanya kan Rp33 juta per hari itu lumayan banyak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya