SOLOPOS.COM - Lokasi proyek pembangunan Waduk Jlantan, di Desa Tlobo, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar. Foto diambil April 2022 lalu. (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Progres pembangunan Waduk Jlantah di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, masih menyisakan lebih dari 100 hektare yang belum dibebaskan. Total lahan yang dibutuhkan seluas 198 hektare. Yang sudah terbebaskan baru sekitar 37 persen.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Maryadi Utama, mengatakan sebagian lahan yang belum dibebaskan adalah daerah genangan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Masih ada sekitar 63 atau 64 persen yang belum dibebaskan. Kita masih berproses untuk menginventarisasi dan kami bekerja sama juga dengan BPN untuk pembebasan lahan yang belum bisa diselesaikan,” ujarnya seusai menemui Bupati Karanganyar, Juliyatmono, di Sekretariat Daerah (Setda) Karanganyar, Rabu (6/7/2022).

Sejauh ini progres pembangunan Waduk Jlantah diklaim berjalan baik, hanya prosesnya saja yang membutuhkan waktu. Kepada Bupati, Maryadi juga menyampaikan progres pembangunan waduk tersebut yang sudah mencapai 43 persen dan ditarget selesai tahun depan.

Baca Juga: Wow, di Jatipuro-Jatiyoso Muncul Rumah-Rumah Mewah, Milik Siapa?

Nantinya, Waduk Jlantah Karanganyar akan menjadi bendungan multifungsi. Selain untuk keperluan irigasi, waduk juga akan dimanfaatkan sebagai sumber air baku, pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), dan pariwisata yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga setempat.

“Waduk Jlantah ini akan mengairi 1.494 ha sawah di Karanganyar dan akan menghasilkan air baku sebesar 130 liter/detik dan potensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, serta pariwisata,” imbuhnya.

Bupati Juliyatmono meminta pengelola agar segera menyelesaikan pembebasan lahan dan ganti untung bagi warganya. “Progres pembangunannya berjalan baik. Kami hanya meminta supaya ganti untung pembebasan lahannya segera diselesaikan,” ujarnya.

Baca Juga: Lokasi Rumah Mewah Miliarder di Jatipuro Dulunya Tegalan, Ini Buktinya

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Karanganyar, Titis Sri Jawoto, menyatakan keinginannya mengembangkan Waduk Jlantah sebagai objek wisata alam.

“Ya wisata alam. Orang-orang bisa menikmati keindahan waduk. Sedangkan masyarakat sekitar bisa menyediakan tempat yang nyaman maupun kuliner yang menarik untuk menjamu pengunjung. Saya kira ini akan meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Disinggung mengenai penyediaan wisata atau wahana air di waduk, Titis mengatakan hal itu akan tergantung dari pengelola waduknya. “Kalau wahana air ini nanti bagaimana kata pengelolanya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya