SOLOPOS.COM - Calon lokasi Waduk Jlantah Jatiyoso, Karanganyar. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Pembangunan waduk Karanganyar dilaksanakan di Desa Tlobo, Jatiyoso pada 2017 mendatang.

Solopos.com, KARANGANYAR–Sebanyak 54 rumah di Desa Tlobo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, mesti dipindah bila proyek pembangunan Waduk Jlantah di wilayah tersebut sudah dimulai. Rencananya, pembangunan waduk dimulai 2017. Informasi tersebut disampaikan Kepala Desa (Kades) Tlobo, Sularmin, saat ditemui Solopos.com, di kantornya, Senin (21/3/2016).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Yang di area genangan 14 rumah terdampak, yang di area terimbas sekitar 40 rumah. Jadi total 54 rumah. Pemilik rumah mesti pindah bila proyek akan dikerjakan,” kata dia.

Sularmin menjelaskan sosialisasi sudah dua kali digelar di Balai Desa Tlobo. Peserta sosialisasi adalah pemilik rumah dan lahan di kawasan yang akan digunakan untuk waduk.

Berdasar dua kali sosialisasi, menurut Sularmin, warga terdampak proyek Waduk Jlantah, mendukung proyek tersebut. Syaratnya, nilai ganti rugi yang diberikan kepada mereka proporsional. “Kami masih punya agenda satu kali sosialisasi lagi. Merujuk dua kali sosialisasi sebelumnya warga mendukung proyek ini. Warga berharap ganti rugi yang diberikan, layak,” ujar dia.

Sularmin menerangkan Waduk Jlantah akan dibangun di wilayah Desa Tlobo dan Desa Karangsari. Di Desa Tlobo, proyek dilakukan di Dusun Ngroto, Dusun Tlobo, dan Dusun Duwetan.

“Wilayah yang paling banyak terkena proyek Dusun Tlobo, baik area genangan, maupun area untuk perkantoran, dan terminal. Data by name by adress warga terdampak sudah ada,” imbuh dia.

Sularmin berharap keberadaan Waduk Jlantah bisa mempunyai dampak ekonomis bagi masyarakat, utamanya munculnya peluang-peluang usaha baru di kawasan waduk. Sebab, menurut dia, hanya sebagian kecil lahan pertanian di Desa Tlobo yang akan merasakan aliran air waduk. Aliran air waduk akan lebih banyak dinikmati warga Jatipuro dan Jumapolo.

“Mudah-mudahan apa yang dijanjikan Pak Bupati, soal pengembangan waduk untuk wisata air, bisa benar-benar direalisasikan. Dengan begitu, warga punya peluang usaha baru,” tambah dia.

Penuturan senada disampaikan Puji, warga Dusun Glagahmalang, Wonorejo, Jatiyoso. Menurut dia, wilayah 4J, meliputi Jatiyoso, Jatipuro, Jumapolo, dan Jumantono, minim tempat hiburan. “Potensi alamnya pun minimalis karena sebagian besar berupa lahan tegalan. Jadi kalau waduk bisa dilengkapi fasilitas wisata air, akan cukup prospektif bagi masyarakat,” tutur dia.

Kasi Pelestarian Sumber Air Operasi dan Pemeliharaan DPU Karanganyar, Widodo, saat dihubungi Solopos.com mengatakan tahun ini tahap penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), dan pembebasan lahan milik warga.

Sedangkan tahap land acquisition and resettlement action plan (LARAP) atau rencana kerja pengadaan tanah dan relokasi, rampung tahun lalu. “LARAP sudah selesai. Tahun ini kami fokus penyusunan Amdal dan pembebasan lahan,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya