Soloraya
Selasa, 27 Agustus 2013 - 14:56 WIB

PEMBAYARAN PBB : Kemalang Lanjutkan Tradisi Lunas 100%

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN--Meski bencana kekeringan melanda hampir di semua desa, Kecamatan Kemalang tetap bisa melanjutkan tradisi lunas Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 100%. Pembayaran pajak itu telah selesai 100% pada 31 Juli lalu.

Camat Kemalang, Bambang Haryoko, Selasa mengatakan hal itu disebabkan tingginya kesadaran warga untuk membayar PBB. Menurutnya, Kemalang menjadi kecamatan di Klaten yang paling cepat melunasi PBB sebelum tenggat waktu yang ditentukan habis.

Advertisement

Selain itu, keberhasilan Kemalang dalam melunasi PBB juga disebabkan oleh kegigihan pemungut pajak. “Sebab, di Kemalang ada petugas pemungut pajak. Mereka adalah kepala dusun, ketua RT dan RW sehingga, proses penarikan pajak bisa lebih cepat dan transparan,” ungkapnya kepada wartawan di kantornya, Senin (26/8/2013).

Sejumlah petugas itu dikerahkan lantaran kondisi geografis di Kemalang yang cukup terjal dan membutuhkan alat transportasi. Oleh sebab itu, dengan adanya petugas pemungut pajak bisa membantu pembayaran pajak dengan cepat tanpa merepotkan warga.
Lebih lanjut, dia mengatakan jumlah baku PBB di Kemalang memang tidaklah banyak dibandingkan kecamatan yang lain, yaitu Rp261.757.603. Sementara, jumlah penerima wajib pajak di Kemalang ada  14.992 Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT).

Namun, prestasi itu tidaklah gampang mengingat tingkat ekonomi warga di Kemalang berada di bawah kecamatan yang lain di Klaten.

Advertisement

“Yang sangat saya sesalkan masih ada satu dua warga yang sebenarnya dia mampu namun harus dioyak-oyak untuk membayar. Padahal, warga yang kurang mampu saja kesadarannya relatif lebih baik,” ungkapnya.

Sebelumnya, pada 2010 dan 2012, Kemalang juga berhasil menorehkan prestasi dengan melunasi PBB hingga akhir Juli. “Hanya, pada 2011, pembayaran PBB di Kemalang  baru bisa lunas Desember karena masih dalam proses pemulihan pascabencana erupsi Gunung Merapi,” jelasnya.

Kendati demikian, menurutnya hal itu tidak menjadi masalah karena yang terpenting adalah kesadaran masyarakat yang membaik meski telah diterpa bencana.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif