SOLOPOS.COM - Proyek pembangunan Bendungan Jlantah di Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar. Foto diambil belum lama ini. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Proses pembebasan lahan dan bangunan terdampak proyek Bendungan Jlantah di Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar terus berlangsung. Rencananya Bendungan Jlantah diresmikan pada Oktober 2024 mendatang.

Kasi Pengadaan Tanah Kantor ATR/BPN Karanganyar, Wiradya Agung Utama, mengatakan hingga April ini, pembebasan lahan baru mencapai 85% dari total 1.080 bidang yang dibebaskan. Ditargetkan pembebasan lahan rampung pada Juni mendatang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kita masih terus berproses untuk pembebasan lahan,” kata dia ketika dijumpai di ruang kerjanya pada Senin (22/4/2024).

Dia mengatakan pembebasan lahan terkendala kaum boro yang bekerja di luar daerah. Masalahnya bukan pada nilai ganti rugi yang belum disepakati namun lebih pada sulitnya mencari pemilik lahan yang meratau ke luar kota. Mereka sebenarnya tak menyoal harga, namun terbentur kesibukan bekerja.

Lahan yang dibebaskan tidak semata-mata milik warga, namun juga ada tanah kas Desa Tlobo dan Desa Karangsari, Kecamatan Jatiyoso. “Di Tlobo ada 42 bidang lahan dan 17 bidang lahan di Karangsari yang terdampak. Sekarang prosesnya untuk Desa Karangsari sudah dapat izin Gubernur. Namun masih berproses di bidang milik Desa Tlobo,” kata Wiradya.

Dia menambahkan, khusus tanah kas desa, uang ganti rugi wajib dibelikan tanah lagi untuk kas desa. Bendungan Jlantah di bangun di Sungai Jlantah dan Sungai Puri Desa Tlobo dan Karangsari, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar.

Proyek tersebut dikerjakan mulai 2018 sampai 2024. Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 70 meter (dari dasar sungai), panjang puncak 404 meter, lebar puncak 12 meter, dan elevasi puncak bendungan +690 meter.

Bendungan Jlantah akan menjadi bendungan multifungsi yang memberikan manfaat pemenuhan kebutuhan air untuk irigasi seluas 1.494 hektare (ha). Selain itu sebagai penyedia air baku sebsar 150 liter per detik dan reduksi banjir 70,33 meter kubik per detik, serta sebagai sarana pariwisata konservasi air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya