Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Pembebasan Lahan di Boyolali untuk Tol Solo-Yogya 90% Rampung

Pembebasan Lahan di Boyolali untuk Tol Solo-Yogya 90% Rampung
author
Ika Yuniati Rabu, 31 Agustus 2022 - 12:51 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalur tol (Freepik.com)

Solopos com, Boyolali — Jalur Tol Solo-Yogyakarta akan melewati beberapa titik di Kabupaten Boyolali. Sesuai Penetapan Lokasi (Penlok) Gubernur Jawa Tengah, Jalur Tol Solo-Yogyakarta akan melewati dua kecamatan di wilayah Banyudono dan Sawit.

Di Kecamatan Banyudono, jalur tol akan melewati beberapa desa seperti Banyudono, Sambon, Kuwiran, Batan, dan Jembungan. Sedangkan di Kecamatan Sawit melewati Desa Guwokajen, Bendosari, Jatirejo, dan Kateguhan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tahap awal pembangunan berupa pembebasan lahan saat ini sudah hampir final atau mencapai 90%.

“90 persen lebih sudah pembebasan lahan. Hanya kurang di daerah Kateguhan,” ucap Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas Pekerjaan Umum dab Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Boyolali, Yogi Hardianto kepada Solopos.com, Senin (29/8/2022).

Menurut penjelasan Yogi, daerah-daerah yang belum dibebaskan untuk jalur tol berkaitan disebabkan kepemilikan tanah bukan milik pribadi. “Biasanya yang kas desa, wakaf, makam, masjid itu terakhir. Karena administratifnya cukup lama,” ucap dia.

Baca juga: Dilalui Jalur Tol, Ekonomi Banyudono Boyolali Diprediksi Berkembang Pesat

Yogi memberikan contoh wilayah yang cukup lama pembebasan lahannya berada di Desa Kateguhan. Di Desa tersebut ada beberapa lahan kas desa.

“Kateguhan itu ada tanah kas desa, SMPN 1 Kateguhan, dia [tanah itu] kena trase jalannya. Sehingga untuk pembebasan tanah ada peraturan tersendiri yang mengatur tata cara penggantian tanah kas desa,” ucap Yogi.

Yogi mengatakan selain jenis tanah pemakaman, bangunan peribadatan yang berstatus tanah wakaf juga cukup lama dalam hal pembebasan lahan.

“Kateguhan ada masjid, dan makam di Kateguhan. Kalau makam kan harus disosialisasikan kepada ahli warisnya dulu. Proses pemindahannya seperti apa, tanah ganti nya dimana,” ucap dia.

Yogi menjelaskan selama ini tidak ada masalah untuk pembebasan lahan milik perorangan. Mengingat, masyarakat lebih kooperatif  sehingga lebih mudah jika dibandingkan dengan pembebasan tanah kas desa dan lainnya.

Baca juga: UGR Tol Berpotensi Bikin Pecah Persaudaran, Ini Pesan Camat Ngawen Klaten

Dari hasil keterangan Yogi, warga yang memiliki sisa lahan kurang dari 100 meter dari trase, maka lahan tersebut juga ikut dibebaskan.

“Dan untuk yang sisa lahannya kurang dari dari 100 meter dari trase itu ikut dibebaskan. Misalnya bidangnya seluas 2.000 meter persegi, yang kena 1.950 meter persegi, nah yang 50 meter ikut dibebaskan,” ucap dia.

Pembangunan Jalur Tol Solo-Yogyakarta berjarak sepanjang 96,574 kilometer. Pembangunan jalan tol dibagi menjadi tiga sesi, sementara Boyolali masuk di sesi I. Proyek pengerjaan di Boyolali melintasi Jalan Tol Solo-Purwomartani sejauh 42,375 kilometer dengan target operasi 2024.

Dilansir dari akun Youtube PUPR BPJT, Tol Solo-Yogyakarta resmi digarap setelah peletakan batu pertama pada, (11/12/2020). Progres konstruksi sesi I yakni Solo-Purwomartani mencapai 20,72 persen.

Baca juga: Wow, UGR Tol di Polanharjo-Karangnongko Klaten Tembus Rp1,89 Triliun

Sementara, progres untuk sesi I paket 1.1 pembangunan Solo-Klaten mencapai 38,93 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN