Soloraya
Selasa, 20 Juni 2023 - 20:12 WIB

Pembebasan Lahan Terdampak Bendungan Jlantah Karanganyar Diklaim Mulus

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto udara area pembaangunan Bendungan Jlantah di Jatiyoso, Karanganyar. (Istimewa/Kemen PUPR)

Solopos.com, KARANGANYAR — Proses pembayaran ganti rugi lahan warga terdampak proyek pembangunan Bendungan Jlantah di Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, terus dikebut.

Kantor Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Karanganyar mengeklaim pembebasan lahan Bendungan Jlantah berjalan mulus. Seluruh warga terdampak telah menyetujui besaran ganti rugi yang ditetapkan tim appraisal.

Advertisement

Kepala Kantor ATR/BPN, Aris Munanto, saat dijumpai wartawan pada Selasa (20/6/2023), menyebut inventarisasi fisik dan yuridis pembebasan lahan proyek bendungan atau Waduk Jlantah telah selesai 100%. Pendataan menyeluruh ini dilakukan untuk mempercepat proses pembebasan lahan.

Pendataan ini meliputi lahan di dua desa yang terdampak proyek, yakni Desa Tlobo dan Desa Karangsari. Dari total 1.026 bidang lahan yang dibebaskan, tercatat 460 bidang lahan telah dibayarkan ganti ruginya. Pembayaran ganti rugi dilakukan secara bertahap hingga nantinya seluruh lahan terdampak dibayarkan.

“Sudah tidak ada warga yang menolak. Semua sudah setuju, tinggal proses pembayaran saja. Kan dibayarkan bertahap,” katanya.

Advertisement
Kepala Kantor ATR/BPN Karanganyar Aris Munanto saat diwawancara wartawan pada Selasa (20/6/2023). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Kantor ATR/BPN Karanganyar menargetkan pembebasan lahan Bendungan Jlantah selesai Oktober 2023 nanti. Sehingga bendungan ditargetkan bisa diresmikan Desember 2023 mendatang. Aris mengatakan sekira 500 bidang tanah yang belum diganti untung. Rata-rata status lahan tersebut milik pemerintah desa atau tanah kas desa.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, meninjau perkembangan pembangunan Bendungan Jlantah pada Jumat (19/5/23). Dalam peninjuan tersebut Menteri PUPR didampingi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Maryadi Utama beserta jajaran, serta Sekda Kabupaten Karanganyar, Timotius Suryadi.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dari hasil peninjuan kali kedua ini, seluruh progres pembangunan masih dalam jalur rencana awal. Saat ini, pembangunan sudah mencapai 62%. “Tidak ada kendala,” katanya.

Advertisement

Basuki memastikan proyek pembangunan Bendungan Jlantah rampung sesuai target akhir tahun ini. Menurutnya, proses pembangunan Bendungan Jlantah, termasuk memiliki performa yang bagus, dengan minim keterlambatan, sehingga diperkirakan target penyelesaian pembangunan pada akhir Desember mendatang bisa tercapai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif