Boyolali (Solopos.com)–Warga Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak belum menyepakati harga yang ditawarkan pemerintah dalam pembebasan lahan jalan tol Solo-Mantingan I. Mereka menilai harga yang ditawarkan terlalu rendah.
Dari pantauan Espos di Balaidesa Sobokerto, Kamis (5/5/2011) ratusan warga berkumpul di balaidesa untuk mendengarkan keterangan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan tanah jalan tol Solo-Mantingan I, Abdul Qodir dan sejumlah pejabat Pemkab yang tergabung dalam Satgas Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Boyolali.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Di wilayah Desa Sobokerto, Ngemplak direncanakan ada sekitar 104 bidang tanah yang akan terkena proyek jalan tol tersebut. Untuk tanah pekarangan, PPK mengajukan harga berkisar antara Rp 250.000/m2 hingga Rp 800.000/m2. Sedang untuk harga tanah sawah berkisar antara Rp 100.000/m2 hingga Rp 200.000/m2.“Harga itu didasarkan atas penilaian yang dilakukan tim appraisal independen,” ujarnya di depan para warga, Kamis.
Menanggapi hal itu sejumlah perwakilan warga menilai harga yang diajukan terlalu rendah. Salah seorang warga, Joko menuturkan tanah di Desa Sobokerto itu sangat strategis. Pasalnya dekat dengan pintu masuk Bandara Adi Soemarmo yang merupakan pintu gerbang bagi warga yang akan menggunakan jasa bandara.
(fid)