Soloraya
Selasa, 28 Juni 2022 - 15:38 WIB

Pembelian Migor Pakai PeduliLindungi, Diskumindag Sragen: Bikin Pusing

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aplikasi PeduliLindungi. (JIBI/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, SRAGEN — Pemkab Sragen belum bergerak menyangkut rencana penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli minyak curah meski pemerintas pusat telah gencar menyosialisasikannya. Pemerintah daerah dibuat pusing dengan kebijakan yang dinilai bakal menyulitkan konsumen itu.

“Daerah menjadi pusing karena implementasi di lapangan. Sampai tadi pagi saya minta konfirmasi ke agen dan grosir minyak goreng juga belum ada perintah dari distributor mereka. Para agen dan grosir baru melayani pembelian minyak goreng curah dengan menggunakan kartu tanda penduduk atau KTP,” jelas Pengawas Perdagangan Ahli Muda Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Kunto Widyastuti, Selasa (28/6/2022).

Advertisement

Diskumindag Sragen, jelasnya, belum menerima instruksi dari pemerintah pusat maupun provinsi soal kebijakan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk pembelian minyak goreng curah tersebut.

Kunto menilai Penggunaan aplikasi PeduliLindungi itu akan menyulitkan konsumen akhir, yakni pelaku usaha mikro kecil dan memengah (UMKM) dan rumah tangga. “Kalau konsumen akhir itu tidak punya ponsel pasti menyulitkan,” katanya.

Baca Juga: Beli Migor Curah Pakai PeduliLindungi? Ini Reaksi Warga Karanganyar

Advertisement

Dia mengatakan tujuan penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat menbeli minyak goreng curah itu untuk membantu dan mengawasi distribusi minyak goreng curah dari produsen ke konsumen.

“Semoga bagi konsumen yang tidak punya aplikasi PeduliLindungi bisa menggunakan NIK atau KTP sesuai dengan pernyataan Pak Menteri,” ujarnya.

Seorang ibu rumah tangga asal Gondang, Sragen, Sumarni, mengatakan akan ikut aturan pemerintah. Dia mengaku bisa membeli minyak goreng curah dengan menggunakan KTP, tetapi dibatasi maksimal 2 liter. Dia tidak mempermasalahkan adanya pembatasan itu.

Advertisement

Baca Juga: Beli Migor Curah via PeduliLindungi, Luhut: Bisa Cepat Beradaptasi

“Kebetulan saya untuk konsumsi sendiri, jadi tidak setiap hari beli. Untuk pembeliannya juga dekat rumah ada,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif