SOLOPOS.COM - Ilustrasi (fixmedia.com)

Pemberantasan narkoba dilakukan salah satunya dengan merehabilitasi para pecandu narkoba.

Solopos.com, SOLO – Proses penyembuhan untuk para pecandu narkoba tidak cukup dilakukan secara fisik, tetapi juga mental. Hal itu dilakukan agar para mantan pecandu ini bisa kembali aktif di masyarakat dan tidak mengonsumsi obat terlarang itu lagi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sekretaris Yayasan Mitra Alam, Yunus Prasetyo, mengatakan di Solo belum ada tempat khusus untuk menangani mental para pecandu.

“Di Solo itu yang ada itu penyembuhan secara fisik yakni di RSJD [Rumah Sakit Jiwa Daerah] Solo, yang mental belum ada. Padahal pecandu narkoba di Solo itu cukup banyak,” kata pengurus lembaga yang fokus mendampingi para pecandu narkoba di Solo itu, saat berbincang dengan , akhir pekan lalu.

Yunus menyampaikan tempat penyembuhan mental itu bernama rehabilitasi sosial atau rehabsos. “Jadi setelah disembuhkan secara fisik, pecandu juga harus disembuhkan mentalnya. Ini penting agar dia bisa diterima di masyarakat,” kata dia.

Yunus mengaku kerap menemui para mantan pecandu yang kembali mengonsumsi narkoba karena tidak siap terjun di masyarakat.

“Setelah disembuhkan secara fisik, mereka kembali lagi makai [narkoba] karena kumpul lagi sama teman-temannya,” ucap dia.

Lebih lanjut Yunus mengatakan, Yayasan Mitra Alam sedang membangun tempat rehabsos di Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo. Namun, tempat itu masih terlalu sempit dan hanya bisa menampung 8 orang.

Salah seorang pendamping pecandu narkoba dari Mitra Alam, Mustofa, mengatakan Mitra Alam punya cara sendiri untuk menyembuhkan pecandu narkoba. Penyembuhan itu disesuaikan dengan tingkat ketergantungan pengguna.

Misalnya seseorang yang baru saja memakai narkoba itu bisa disembuhkan dengan cara menghentikan secara total pada saat itu juga. Tetapi jika pengguna yang sudah kecanduan, maka proses penyembuhannya harus bertahap.

“Kalau sudah addict atau kecanduan, tidak bisa langsung setop begitu saja, tapi bertahap. Penggunaannya dikurangi, kalau biasanya mengonsumsi sehari sekali jadi sehari dua kali, terus begitu sampai tidak mengonsumsi sama sekali,” jelas dia.

Saat ini, lanjut Mustofa, di Solo ada sekitar 1.000 lebih pecandu narkoba dengan berbagai jenis yang didampingi oleh Mitra Alam.

“Kami mendampingi sekitar 700 pecandu sabu-sabu, dan 400 pecandu putau. Secara rutin mereka datang ke tempat kami untuk konsultasi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya