SOLOPOS.COM - Ilustrasi permakaman (JIBI/Solopos/Dok/)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 140 makam di Permakaman Gayamsari, Komplang, Banyuanyar, Banjarsari dipindahkan. Pemindahan tersebut dilakukan lantaran lahan permakaman itu bakal digunakan untuk pembangunan selter pedagang kaki lima (PKL).

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Selasa (5/11/2013), beberapa lokasi di lahan permakaman yang sudah diberi tanda berupa patok bambu, digali oleh para pekerja. Sementara, sejumlah peti sudah dipersiapkan untuk memindahkan sisa jasad yang ada di dalam makam.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Salah satu pekerja, Nardi, menuturkan penggalian makam sudah dilakukan selama tiga hari. Dia menjelaskan sejumlah ahli waris juga sudah memindahkan makam keluarga mereka ke sejumlah tempat permakaman umum (TPU).

Dia menegaskan pembongkaran makam tak terkendala cuaca. “Sudah ada tiga hari ini dibongkar. Tadi juga ada yang sudah diambil oleh ahli warisnya. Ada juga yang dibongkar dan dipindahkan ke TPU Untoroloyo,” katanya.

Sementara itu, Kabid Permakaman Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, Bambang Jendro, memperkirakan proses pemindahan makam selesai dalam sepekan. Dia menegaskan sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah ahli waris. “Pemindahan ini sudah kami sampaikan ke ahli waris. Semua kooperatif, bahkan semua mendukung maksimal dengan pemindahan ini,” ungkapnya.

Disampaikannya, terdapat 140 makam yang bakal dipindahkan. Dari jumlah tersebut, lanjut dia, sebagian besar makam belum diketahui ahli warisnya. “Ada sekitar 10% yang sudah diketahui ahli warisnya. Ahli warisnya ya dari lingkungan sekitar makam ini. Sebagian besar memang belum diketahui soal ahli warisnya,” terang dia.

Dia menambahkan untuk makam yang belum diketahui ahli warisnya dipindah ke TPU Untoroloyo. “Untuk yang sudah ada ahli warisnya, ya terserah dari pihak ahli warisnya mau dipindah ke mana. beberapa ada yang minta dipindah ke TPU Bonoloyo. Kalau di Bonoloyo sudah ada pamijennya, ya masih memungkinkan untuk dipindah ke sana,” tambahnya.

Terkait patok diberi tanda berupa nomor yang dipasang di masing-masing makam, Bambang menuturkan hal itu dimaksudkan untuk memudahkan mengidentifikasi makam yang dipindahkan. “Ketika ada ahli waris yang datang dan tanya dimana makam keluarganya dipindah, sudah ada patoknya tinggal nanti disesuaikan makam nomor itu dipindah kemana,” jelasnya.

Disinggung soal kompensasi, Bambang menyatakan tidak ada kompensasi kepada ahli waris berupa uang. Dijelaskannya, bentuk kompensasi yang diberikan berupa pemindahan makam sesuai permintaan para ahli waris. “Kompensasi ya dalam bentuk kegiatan. Kami ambilkan, kami rawat, kemudian kami pindahkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bambang menyatakan lahan bekas permakaman bakal digunakan untuk penataan PKL di sekitar Jembatan Komplang. “Soal penataannya nanti seperti apa, itu berada di Dinas Pengelolaan Pasar (DPP),” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya