SOLOPOS.COM - Tarian kolosal kolaborasi Tapak Suci, Hizbul Wathon, dan siswa MIM Karanganyar memeriahkan pembukaan Musda Muhammadiyah-Aisyiyah periode Muktamar Ke-48 di Alun-alun setempat pada Sabtu (5/8/2023).(Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pembukaan Musyawarah Daerah (Musyda) Muhammadiyah dan Aisyiyah periode Muktamar ke-48 berlangsung meriah, Sabtu (5/8/2023). Kegiatan yang dipusatkan di Alun-alun Karanganyar ini diikuti ribuan warga Muhammadiyah.

Bendahara Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Sofyan Anif, resmi membuka Musyda yang ditandai dengan pemukulan gong. Hadir dalam pembukaan Musda da, Bupati Karanganyar Juliyatmono, Wabup Rober Christanto, anggota Komisi II DPR Paryono dan sejumlah pejabat daerah setempat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan pantauan Solopos.com, ribuan warga Muhammadiyah berdatangan memenuhi Alun-alun Karanganyar sejak pukul 08.00 WIB. Sementara pengurus, peserta, perwakilan masing-masing sekolah dan unit amal usaha Muhammadiyah tampak memenuhi kursi undangan. Penampilan drum band MI Muhammadiyah Karanganyar membuka acara Musyda.

Acara semakin meriah dengan penampilan tarian kolosal kolaborasi Pencak Silat Tapak Suci, Hizbul Wathon, dan siswa MIM Karanganyar. Kemudian paduan suara dengan melibatkan siswa sekolah Muhammadiyah dan pegawai RS PKU Karanganyar.

“Musyda Muhammadiyah Karanganyar merupakan yang terakhir digelar di Indonesia dan yang paling meriah. Hampir sama dengan Muktamar kemarin,” kata Sofyan Anif di hadapan peserta.

Dia mengapresiasi pembukaan Musyda Muhammadiyah-Aisyiyah yang berlangsung meriah. Menurutnya sesuai dengan hasil Muktamar Muhammadiyah ke-48 ada dua hal yang menjadi poin penting, yakni menguatkan akar rumput di tingkat paling bawah dan risalah Islam yang berkemajuan.

Di mana Muhammadiyah menargetkan kerja sama multisektoral dari semua elemen masyarakat untuk mewujudkan Islam Rahmatan lil Alamin. Sikap toleransi merupakan kunci mewujudkan target tersebut.

“Muhammadiyah saat ini memiliki 22.000 lebih sekolah. Jauh lebih banyak dari pada sekolah pemerintah. KH Ahmad Dahlan merintis sekolah pertana Muhammadiyah pada tahun 1915. Juga RS pertama yang sekarang PKU Yogya, pada 1918. Saat itu kerja samanya ke dokter Belanda. Saat itu sudah membuka diri dengan agama non-Islam,” katanya.

Dia berharap warga Muhammadiyah dan umat Islam agar menjadi insan yang bertakwa dengan kualitas yang tinggi. Ini dibuktikan dalam pikiran, lisan, ujaran, dan tindakan disertai dengan keteladanan yang sejalan antara kata dan perbuatan.

Moderasi dan toleransi merupakan modal dasar membangun amal usaha Muhammadiyah. Bahkan perguruan tinggi Muhammadiyah di wilayah Indonesia timur tak hanya melayani pendidikan bagi umat Islam. Namun 80 persen mahasiswanya adalah non-muslim.

“Di Indonesia timur, kami merekrut dosen multiagama. Bukan saatnya lagi menutup diri untuk memperjuangkan keilmuan, kesehatan dan kemaslahatan umat,” katanya.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengapresiasi kemitraan pemerintah dengan Muhammadiyah yang terjalin selama ini. Di bidang pendidikan, sekolah Muhammadiyah dan Aisyiyah berperan mendukung perbaikan akhlak putra putri terbaik Bumi Intanpari.

Dia berharap kepengurusan baru periode 2023-2028 tetap melanjutkan perjuangan Muhammadiyah di berbagai bidang kehidupan.

Panitia Musyda Muhammadiyah Karanganyar, Sarilan M. Ali, mengatakan selepas pembukaan, kegiatan Musyda dilanjutkan dengan sidang-sidang. Sidang Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar akan digelar di Kantor Muhammadiyah dan Aisyiyah di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Karanganyar.

Terdapat tiga agenda penting Musyda, yakni penyampain laporan pertanggungjawaban pengurus PDM, menyusun program kerja lima tahun ke depan, dan pemilihan pimpinan baru.

Dia mengatakan ada sebanyak 28 calon tetap formatur PDM Kabupaten Karanganyar. Mereka terpilih dalam Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspimda) IV pada Sabtu (20/5/2023) lalu. Muspimda merupakan rangkaian kegiatan yang digelar sebelum pelaksanaan Musyda.

Dia mengatakan 28 nama terpilih itu nantinya akan dipilih kembali menjadi sembilan nama. Sembilan orang tim formatur itu nantinya yang bermusyawarah untuk menentukan Ketua PDM Kabupaten Karanganyar pada periode 2023-2028 mendatang.

“Pemilihan dilakukan dengan sistem E-Voting (pemilihan elektronik). Musyda akan ditutup pak Wabup Rober Christanto,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya