SOLOPOS.COM - Rumah nenek Ngatiyem, 70, di Dusun Seling, RT 002/RW 001 Desa Karangjati Kecamatan Wonosegoro, Boyolali. Foto diambil Minggu (9/11/2014). (Irsyam Faiz/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI–Peristiwa terbunuhnya nenek berusia 70 tahun, Ngatiyem, oleh cucunya sendiri Riswanto, 24, membuat gempar warga Kecamatan Wonosegoro. Camat Wonosegoro, Edy Kristiawan, sempat tidak percaya ada salah seorang warganya berbuat sekeji itu.

“Saya cukup kaget mendengarnya, kemarin [Minggu] di telpon sama Kapolsek katanya ada pembunuhan,” kata dia saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya Senin (10/11/2014).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Edy bertambah kaget ketika mendengar cara membunuh pelaku yang tergolong cukup sadis yakni dengan meracuni nenek dengan racun serangga.

“Apalagi hari ini [senin] saya baca di koran kalau pelaku sempat mencoba melakukan percobaan pembunuhan sebanyak tiga kali,” kata dia.

Dia mengatakan peristiwa pembunuhan itu harus menjadi pelajaran bagi masyarakat, terutama warga Wonosegoro. Dia mengimbau kepada warga untuk selalu waspada, jika suatu saat warga melihat ada gejala-gelaja yang tidak beres di lingkungannya, maka warga bisa melaporkannya ke pihak yang berwajib.

“Misalnya kayak pelaku kemarin kan sebelumnya sudah ada niatan ingin membunuh neneknya dan sudah cerita ke temennya. Itu kan tanda-tanda ada ketidakberesan dalam diri pelaku, kalau ada yang seperti itu lapor ke kami, di sini [kantor kecamatan] ada lembaga seperti dinas sosial yang khusus menangani orang-orang bermasalah seperti pelaku,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa Karangjati, Sururi, merasa prihatin terhadap peristiwa pembunuhan itu. Dia mengaku baru mengetahui kematian nenek Ngatiyem adalah pembunuhan pada Sabtu (8/11) setelah ada laporan dari warga.

“Waktu itu saya juga sempet dialog sama pelaku di polsek, saya tanya kok kamu tega membunuh nenekmu sendiri, dia jawab katanya ingin menguasai harta warisannya,” jelas dia.

Menurut Sururi, atas peristiwa ini masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan di lingkungannya masing-masing, terutama di lingkungan keluarga.

“Harus saling mengawasi, pembinaan terhadap generasi muda harus di tingkatkan,” kata dia.

Menurut dia, hal itu penting karena selama ini dia kerap melihat anak-anak muda di wilayahnya sedang minum-minuman keras, termasuk pelaku pembunuhan, Riswanto.

“Saya kadang-kadang keliling, saya lihat ada segerobolan anak muda yang sedang pegang botol, saya sudah berkali-kali mengingatkan,” kata dia.

Seperti diketahui, Riswanto, membunuh neneknya sendiri Ngatiyem, 70, pada Jumat (7/11) dini hari. Riswanto tega menghabisi nyawa neneknya lantaran bernafsu ingin menguasai harta warisan berupa rumah dan tanah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya