SOLOPOS.COM - Rumah Dera Dewanti di Sawahan No. 6, RT 001/RW 010, Ngemplak, Boyolali. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Pembunuhan Boyolali, Dera Dewanti Dirgahayu meninggal mengenaskan.

Solopos.com, BOYOLALI — Pembunuh Dera Dewanti Dirgahayu, 38, masih misterius. Polisi terus menyelidiki kasus pembunuhan wanita yang mayatnya dibuang dekat Waduk Cengklik Boyolali.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pembunuh Dera diduga merupakan orang dekat korban, namun saat dicecar wartawan apakah orang dekat itu berarti kekasihnya, Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi tidak mengiyakan. “Belum tentu. Semua masih kami selidiki,” ujarnya, Selasa (23/1/2018) tanpa merinci orang-orang yang dekat dengan korban.

Polisi masih mendalami dugaan pelaku berdasarkan barang bukti, keterangan saksi-saksi, serta sarana pendukung lainnya. Kapolres optimistis pelaku dapat segera ditangkap. “Kami masih mendalami penyelidikan. Insha Allah segera tertangkap,” ujarnya melalui pesan singkat yang disebarkan kepada wartawan di Boyolali, Rabu (24/1/2018).

Baca Juga:
Dera Dibunuh Lalu Dibuang
Tak Ada Kekerasan Seksual di Tubuh Dera
Keinginan Terakhir Dera
Dera Kerap Pndah Rumah 

Sebelumnya diberitakan, satu unit mobil Honda Jazz warna perak milik Dera, diduga dibawa kabur pelaku. Selain itu ponsel milik lajang asal Tembalang, Semarang yang tinggal di Perumahan Sawahan No. 6, RT 001/RW 010, Ngemplak, Boyolali ini juga tidak ada di lokasi penemuan jenazahnya maupun di kediamannya.

Dengan tidak ditemukannya barang-barang milik korban tersebut, Dera selain menjadi korban pembunuhan juga korban perampokan. “Berdasarkan olah TKP [tempat kejadian perkara] di rumah korban, kami simpulkan bahwa Dera adalah korban pembunuhan dan perampokan. Di rumah korban memang tidak ada barang yang hilang, tapi mobil Honda Jazz yang biasa dipakai korban dan ponselnya belum ditemukan. Informasi ini sudah kami sebarkan info ke semua jajaran agar berupaya mendapatkan informasi barang-barang milik korban tersebut,” ujarnya kepada wartawan seusai acara memberikan bantuan kepada anak sekolah di Panti Marhaen, Boyolali, Selasa (23/1/2018).

Di tempat tinggal asalnya di Semarang, tepatnya di Perumahan Bukit Sendamulya Jl. Bukit Menur RT 006/RW 020, Sendangmulya, Tembalang, Dera dikenal pendiam dan suka berpindah-pindah rumah. Ketua RT setempat, Hari Adi Surya, mengaku tak terlalu mengenal sosok Dera.

Hal itu dikarenakan korban jarang berkomunikasi dengan warga sekitar karena tergolong penduduk baru. ”Korban dan ibunya baru saja pindah ke sini. Mereka mengontrak di sini sekitar lima bulan lalu, setelah Lebaran.

Setiap harinya, dia jarang tinggal di sini karena setahu saya dia kerja di Solo,” tutur Hari saat dijumpai Semarangpos.com seusai pemakaman jenazah korban, Selasa siang. Hari menyebutkan sebelum menempati rumah di Jl. Bukit Menur,

Korban dan ibunya memang kerap berpindah rumah. Ia bersama ibunya sebelumnya tinggal di Perumahan Mangunharjo di Jl. Berlian III No. D297/A RT 004/RW 005, Rumpun Mangunharjo, Tembalang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya