Soloraya
Kamis, 18 April 2024 - 16:24 WIB

Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo, Kapolres: Direncanakan Pelaku

R Bony Eko Wicaksono  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit dan Komandan Kodim (Dandim) 0726/Sukoharjo, Letkol Czi Slamet Riyadi, memberikan keterangan terkait kasus pembunuhan perempaun asal Jumapolo, Karanganyar, di Mapolres Sukoharjo, Kamis (18/4/2024). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Aparat Polres Sukoharjo mengungkap penyebab kematian Serlina, 22, warga Dusun Dlangin Lor, Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Karanganyar yang mayatnya ditemukan di pinggir jalan di Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Serlina meninggal dunia lantaran kehabisan nafas diduga setelah dibekap atau dicekik di bagian leher oleh pelaku.

Pelaku juga diduga kuat sudah merencanakan pembunuhan tersebut. Hal ini diungkapkan Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, saat melakukan gelar barang barang bukti di Mapolres Sukoharjo, Kamis (18/4/2024).

Advertisement

“Penyebab kematian korban karena lemas dan kehabisan napas. Kemungkinan dibekap atau dicekik lehernya. Ini berdasarkan hasil autopsi forensik,” kata dia.

Berdasarkan hasil autopsi dari tim forensik RSUD dr. Moewardi Solo, ada trauma atau luka di leher bagian depan dan belakang korban yang diduga karena dibekap atau dicekik. Ada kemungkinan korban yang telah meninggal kemudian dijerat dengan sabuk oleh pelaku. Selain itu, ada trauma dan memar di bagian dagu, pundak sebelah kanan.

“Saat ditemukan, korban dalam kondisi haid atau menstruasi,” ujar sambung Kapolres.

Advertisement

Menurut Kapolres, pelaku telah merencanakan pembunuhan terhadap Serlina yang hilang saat malam takbiran. Tim Resmbo Satreskrim Polres Sukoharjo dibantu Polda Jawa Tengah tengah memburu pelaku yang melarikan diri ke luar daerah.

“Kasus ini sudah terungkap. Identitas pelaku juga sudah kami kantongi. Kami mohon doa dari masyarakat agar bisa segera menangkap pelaku,” ujar dia.

Pernyataan Kapolres ini sejalan dengan keterangan yang disampaikan orang tua korban. Ayah korban, Sarno, 55, didampingi istrinya Karni, 48, saat dijumpai di rumahnya pada Selasa (16/4/2024) mengungkapkan putrinya diduga dihabisi dengan cara dijerat lehernya. Hal ini diperoleh dari temuan kondisi leher pada jasad korban yang terjerat sabuk karate.

Advertisement

“Anak saya itu korban pembunuhan. Tidak ada bekas luka, tapi dibunuh dengan dijerat leher pakai sabuk karate,” ungkap dia.

Pihak keluarga hingga kini masih menunggu proses penyidikan terhadap kasus tersebut. Sarno mengatakan polisi telah menangkap satu  pelaku berinisial S yang merupakan kenalan putrinya. Sedangkan satu pelaku lain, D, masih dalam pengejaran polisi.

“S ini waktu jasad anak saya ditemukan ada di lokasi. Malah ikut kerumunan warga lihat di sana. Kalau yang D itu yang masih dikejar,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif