Baca Juga: Bakal Ada Destinasi Wisata Baru di Gemolong Sragen, Ini Lokasinya
Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Desa (Pemdes) Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, berencana menyulap lahan bekas pacuan kuda di Dukuh Kowang, menjadi wahana permainan air alias water boom. Rencana ini disusun setelah pemdes mendapat kewenangan untuk mengelola lahan bekas pacuan kuda itu yang dimiliki Perum Perhutani.
Pemdes Ngargotirto akan menjadi kawasan tersebut sebagai destinasi desa wisata. Detail engineerig design (DED) proyek tersebut sudah disiapkan. Rencananya, pembangunan water boom itu akan menelan dana hingga Rp7 miliar. Pemdes Ngargotirto membutuhkan investor untuk merealisasikan proyek tersebut.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Sekretaris Desa (Sekdes) Ngargotirto, Lilik Purnomo, menerangkan Perum Perhutani sudah mengarahkan supaya lahan eks pacuan kuda itu dikelola pemerintah desa. Sembari menunggu adanya investor masuk, lahan bekas pacuan kuda itu kini ditanami jagung oleh petani setempat.
Baca Juga: Indahnya Wisata Gunungsono Sragen Bak Labuan Bajo
“Kami sudah menyiapkan DED pada 2019 lalu, konsepnya water boom. Belum sempat dikerjakan pada 2020 malah ada Covid-19 sampai sekarang. Dalam DED itu muncul kebutuhan dana pengembangan mencapai Rp7 miliar. Lahan itu seluas lima hektare. Jadi desa dikasih kesempatan untuk mengelola,” ujarnya kepada Solopos.com, Selasa (5/4/2022).
Awalnya ada investor lokal yang siap menanamkan modalnya saat sebelum Covid-19. Tetapi, setelah ada Covid-19 mereka terpukul dengan harga pakan mahal dan harga ikan anjlok.
“Jadi investor lokal itu cukup kerepotan sehingga harus mencari investor dari luar. Konsepnya nanti ada tiga kolam, yakni kolam anak-anak, kolam bermain, dan kolam dewasa. Kemudian dilengkapi dengan gazebo, musala, dan fasilitas pendukung lainnya,” kata Lilik.
Salah satu nilai lebih dari lokasi bekas pacuan kuda itu adalah pemandangannya yang bagus karena ada Waduk Kedung Ombo (WKO). Dengan dikelola desa, Perum Perhutani berharap bisa melestarikan hutan yang ada.
Terpisah, Kabid Pengelolaan Aset Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Sragen, Triyanta, pacuan kuda di Ngadgotirto itu dibangun Pemkab Sragen sehingga asetnya milik pemerintah. Namun, sejak tidak lagi digunakan, aset tersebut sudah diserahkan kepada Perum Perhutani, tepatnya pada 2019 lalu.
“Istilahnya aset-aset itu dihibahkan ke Perum Perhutani sehingga bukan lagi aset Pemkab. Asetnya banyak ada kandang kuda, areal pacuan, dan seterusnya. Diserahkan ke Perhutani biar ada pemberdayaan masyarakat setempat,” ujarnya.