SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)--Pemerintah Desa (Pemdes) Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen menolak rencana normalisasi Sungai Mungkung di wilayah Sidoharjo oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Solo.

Penolakan rencana normalisasi itu disebabkan puluhan rumah warga di bantaran sungai tersebut terancam hanyut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kades Sidoharjo Titik Saptawati saat ditemui wartawan Jumat (12/11) lalu di rumahnya, mengungkapkan untuk mengatasi banyaknya keluhan warga yang kehilangan tanah di tebing sungai dan kondisi bangunan rumah yang kritis, Pemdes sudah berupaya bertemu dengan BBWSBS di Solo.

Bahkan beberapa waktu lalu, kata dia, tim teknis BBWSBS datang ke Balai Desa Sidoharjo untuk melakukan pengerukan (baca: normalisasi) Sungai Mungkung lagi.

“Saya kembali bertanya, bagaimana dengan nasib warga kami yang fondasi rumahnya terkikis aliran sungai pascanormalisasi di daerah hulu? Permasalahan warga itu saja belum rampung, malah akan melakukan pengerukan. Saya khawatir akan menambah masalah baru, terutama ancaman terhadap kondisi rumah warga yang kritis. Atas dasar itu kami menolak BBWSBS melakukan pengerukan sungai lagi,” tegasnya.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya