SOLOPOS.COM - Warga Kenteng Semanggi Solo berkumpul untuk membahas rencana penggusuran mereka dari lahan HP 16 oleh Pemkot Solo. (Ivan Andimuhtarom/JIBI/Solopos)

Pemekaran wilayah Solo berdampak memanasnya situasi di Kenteng karena hunian warga terancam digusur untuk kantor kelurahan.

Solopos.com, SOLO — Suasana RW 007, Kampung Kenteng, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, memanas setelah Wali Kota Solo, F. X. Hadi Rudyatmo, Kamis (27/12/2017), menyatakan bakal membersihkan semua bangunan di tanah hak pakai (HP) 16 yang notabene adalah Kampung Kenteng.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Warga berkomitmen siap mengorbankan nyawa demi memperjuangkan tanah dan bangunan yang mereka huni bersama keluarga. Warga bergerak cepat dengan mengonsolidasikan diri melalui rapat umum di Musala Al Hidayah, Jumat (29/12/2017) malam. Mereka juga membuat Posko Penolakan Penggusuran Warga Penghuni Tanah HP 16 dan menyiapkan tim advokasi.

Rencana terkini, warga bakal menggeruduk Balai Kota Solo pekan depan. Mereka akan meminta klarifikasi langsung kepada Wali Kota Solo perihal pernyataannya. Namun warga berkomitmen menjaga sikap. (baca: Tanah HP 16 Kenteng Dipakai Kantor Kelurahan Baru, Warga Siap-Siap Digusur)

“Yang kami tentang ucapan wali kota. Bagi saya, itu adigang adigung. Ucapannya seolah tidak menganggap eksistensi kami. Dan bahkan menantang warga untuk menggugat,” ujar salah satu tokoh Kenteng, Sarjoko, saat diwawancarai , Sabtu (30/12/2017).

Ia mengakui, secara hukum posisi warga lemah. Meski demikian, warga tak patah arang. Mereka juga akan minta keadilan karena ada tanah HP di lokasi lain yang diberikan kepada warga yang menempatinya.

“Kalau gugat kita 1.000 persen kalah. Tapi kalau selama ini wali kota menggembar-gemborkan NKRI dan Pancasila, kita bisa menagih sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Kalau seperti ini, apa adil dan beradab?” tutur pendiri PKBM Ar Ridho tersebut.

Menurutnya, warga sedang mematangkan rencana audiensi dengan wali kota. Ditemui ataupun tidak, mereka tetap akan mengerahkan masyarakat menggeruduk Balai Kota Solo Rabu (3/1/2017) atau Kamis (4/1/2017). (baca pula: Warga Penghuni Tanah HP 16 Kenteng Semanggi Konsolidasi Tolak Penggusuran)

Salah seorang warga, Paryono, mengaku mendapat dua kenyataan pahit. Pertama, ada kekhawatiran rumah yang dia tempati akan digusur untuk kantor Kelurahan Mojo. Kedua, karena anaknya mendapat serangan jantung setelah mendengar kabar penggusuran.

“Anak saya dirawat di RS Kustati,” katanya.

Anggota DPRD Solo yang hadir dalam pertemuan warga Kenteng Jumat malam, Reny Widyawati, menyarankan warga menurunkan tensi. Menurut dia, ada baiknya warga minta klarifikasi ke wali kota. Ia menyatakan siap memfasilitasi warga yang ingin mengadakan audiensi dengan wali kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya