SOLOPOS.COM - ilustrasi (istimewa)

Pemerasan Sragen diduga dilakukan sejumlah wartawan bodrex dengan sasaran para kades.

Solopos.com, SRAGEN – Sejumlah kepala desa (kades) di tiga wilayah kecamatan di Sragen menjadi korban pemerasan yang diduga dilakukan dua wartawan tanpa media (wartawan bodrex), beberapa hari terakhir.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Uang puluhan juta rupiah berhasil diraup para wartawan bodrex dari beberapa kades.

Informasi yang dihimpun , Senin (13/4/2015), kades yang telah menjadi korban berasal dari Kecamatan Tanon, Miri, dan Mondokan. Mereka ditakut-takuti akan “dikorankan”.

Salah satu senjata yang digunakan wartawan bodrex yaitu pungutan program Prona. Informasi itu dikonfirmasi Kades Cepoko, Sumberlawang, Ngadiman.

“Modus operasi mereka masih sama dari dulu sampai sekarang, menakut-nakuti sasaran. Sayang beberapa teman kades termakan tipu daya mereka,” tutur dia.

Ngadiman sendiri mengaku pernah akan diperas dua wartawan bodrex. Tapi usaha mereka gagal lantaran Ngadiman tidak termakan tipu daya tersebut.

“Informasi yang saya peroleh, ada enam kades di Miri, satu kades di Tanon, dan Mondokan, yang jadi korban. Mereka terkena peras berbeda-beda,” imbuh dia.

Menurut Ngadiman wartawan bodrex berhasil mengantongi uang sekitar Rp22,5 juta dari para korban.

Kabag Humas dan Protokol Setda Sragen, Tugino, mengatakan wartawan resmi di Sragen telah terdata di Bagian Humas dan Protokol Setda.

Tugino mengimbau pejabat pemerintah baik di Sragen kota dan wilayah pinggiran, tidak termakan tipu daya wartawan bodreks. “Harus berani, jangan takut,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya