SOLOPOS.COM - Pertigaan Palur (Dok/JIBI/SOLOPOS)
“Sebagian fondasi gedung untuk lapangan futsal itu sudah kami bangun sejak 2011. Tetapi karena kami harus mengumpulkan dana sedikit demi sedikit, pembangunan tidak selancar kalau dana tersedia,” ujar Kepala Desa Palur, Samidin ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (23/4).
Menurut dia tanah yang akan dibangun gedung futsal itu semula juga merupakan lapangan sepak bola. Namun karena ukurannya ta memenuhi syarat, karena hanya berukuran kira-kira 25×45 meter, pihaknya memanfaatkan lahan di sebelah utara kantor balai desa setempat itu untuk gedung lapangan futsal.
Dia berharap pembangunan salah satu sarana olahraga bagi warganya itu akan memberi dampak positif bagi warga sekitarnya. Karena jika proyek ini jadi dan laku disewakan akan menimbulkan multi efek ekonomi yang lumayan.
Paling tidak warga di sekitar kawasan itu bisa berjualan makanan dan minuman atau usaha lainnya. Selain itu warga juga bisa membuka usaha penitipan kendaraan dan sebagainya.
Secara terpisah, salah seorang warga Palur, Wahyu, 36, menyambut baik rencana tersebut. Karena jika pembangunan gedung lapangan futsal itu terealisasi, dinilai bisa menjadi salah satu alternatif tempat futsal di Palur.
Hanya saja dia menilai jika ingin mengomersialkan gedung futsal itu hendaknya digarap dengan serius. Paling tidak harus ada promosi, sebab lokasi gedung itu cukup jauh dari jalan raya Solo-Karanganyar dengan jarak kira-kira 400 meter masuk ke selatan.
“Kalau di tepi jalan raya, orang bisa gampang menemukan gedung itu. Tapi kalau lokasinya masuk ke kampung, tentu harus dipromosikan. Paling tidak di mulut gang di jalan raya Solo-Karanganyar itu dipasang tulisan penunjuk,” kata dia.
