SOLOPOS.COM - Kegiatan diskusi kelompok terbatas oleh Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Solo bersama para stakeholder dengan tema Digitalisasi Identitas Menuju Pelayanan Prima, Selasa (24/1/2023). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, SOLO —Kepala Dinas Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disamindukcapil) Kota Solo, Yohanes Pramono, menargetkan program digitalisasi identitas bisa mencakup seluruh masyarakat Kota Solo, yakni sekitar 436.000 jiwa secara keseluruhan. Namun, pada 2023 ini, kata Pramono, Disamindukcapil setidaknya bisa mencakup 25% dari keseluruhan penduduk.

“Atau kira-kira 109.000 [jiwa] memasang IKD [Identitas Kependudukan Digital],” ujar dia saat ditemui Solopos.com di Hotel Dana dalam kegiatan Diskusi Kelompok Terbatas bertema Digitalisasi Identitas Menuju Pelayanan Prima, Selasa (24/1/2023)

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pemilik Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Kota Solo mencapai sekitar 8.000 jiwa pada awal 2023. Pemilik IKD berasal dari mayoritas kalangan instansi pemerintah, dan sebagian disusul dari kalangan masyarakat umum.

Pramono mengatakan program IKD sudah diterapkan di Kota Solo sejak September 2022. “[Mulai], sejak 2022 September,” jelas dia.

Digitalisasi identitas dilatarbelakangi dari program baru pemerintah pusat yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Identitas Kependudukan Digital berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 72 Tahun 2022. Bunyi Permebdagri tersebut mengatakan bahwa KTP mempunyai bentuk fisik dan digital atau daring. Sehingga ke depannya, kata Pramono, masyarakat bisa mengakses salah satu atau keduanya.

Digitalisasi identitas dinilai sangat penting karena menjadi bagian dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga penyelenggaraan administrasi kependudukan harus mengikuti perkembangan yang ada.

Jangkauan pemilik IKD di Kota Solo terus dikembangkan secara bertahap. Tahap pertama, penerapan identitas digital ada di Kementerian Dalam Negeri. Kedua ada di lingkungan dinas adminitrasi dan kependudukan pencatatan sipil maupun pemerintah setempat. Kemudian ketiga sasarannya yakni pada masyarakat.

Pramono mengatakan untuk di tingkat kementerian dan pemerintah kota setempat, digitalisasi identitas sudah terealisasi secara menyeluruh. Sementara, pada 2023 ini, fokus pelaksanaan program digitalisasi identitas berlaku di kalangan masyarakat.

“Sebelumnya yang jelas nampak itu masalah sosialisasi tentang pelayanan adminitrasi kependudukan. Dan itu sudah difasilitasi kemarin di 2022, tetapi itu memang baru di lima kecamatan,” kata dia.

Sosialisasi tersebut menjadi wujud menampilkan aspirasi dari masyarakat yang masih belum mengetahui IKD. Dan itu juga ada keinginan supaya dilakukan sosialisasi yang lebih masif pada masyarakat. Sosialisi rencananya akan dilakukan lebih masif pada 2023.

Sosialisasi dilakukan lebih masif terlebih untuk masyarakat rentan di Kota Solo seperti yang disebutkan

“Dan kami sudah melakukan ke lokasi-lokasi yang untuk lansia, warga sakit, maaf ada semacam ODGJ [orang dalam gangguan jiwa] begitu, kami juga tetap harus hadir,” kata dia.

Kegiatan jemput bola tersebut juga akan dilakukan lagi pada 2023 ini. Karena hal tersebut dinilai cukup efektif membantu capai target jangkauan pemilik IKD.

“Cuma sekarang yang difasilitasi yang HP Android, HP berbasis IoS belum. Masih menunggu info dari pusat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya