SOLOPOS.COM - Satu warung apung di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, dibongkar pemiliknya seiring bergulirnya program revitalisasi Rawa Jombor, Senin (1/11/2021). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Satu lagi warung apung di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, dibongkar pemiliknya. Pemilik warung meminta pemerintah serius dan menuntaskan program penataan dan revitalisasi Rawa Jombor.

Warung yang dibongkar itu bernama Pondok Roso 2 dan pembongkaran dilakukan Senin (1/11/2021). Berbagai perabot warung tersebut mulai dicopoti dan dibawa ke daratan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Pemilik warung apung Pondok Roso 2, Arisyanto, 38, mengatakan mulai menjalankan usaha warung apung sejak 2017. “Saya mewakili pemilik warung apung, harapan kami kalau Rawa Jombor benar-benar dinormalisasi dan kami diberikan tempat yang lebih baik, kami setuju-setuju saja,” kata Aris saat ditemui di warung apung miliknya, Senin.

Baca Juga: Gemar Dakwah, Kapolsek Eromoko Pernah Gelar Pengajian di Tempat Karaoke

Aris menjadi salah satu pemilik warung apung yang rela menandatangani surat pernyataan mengakui Rawa Jombor merupakan aset pemerintah. Selain Aris, ada empat pemilik warung apung lainnya menandatangani surat serupa. Sementara, jumlah total warung apung di Rowo Jombor sekitar 21.

Terkait lokasi pemindahan kegiatan usaha kuliner warung apung, Aris menjelaskan pemerintah menyiapkan lokasi baru di kawasan daratan tepi Rawa Jombor. Tempat pemindahan itu yakni Plaza Kuliner yang dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di lahan sisi timur Rawa Jombor. Aris belum mengetahui secara pasti luasan tempat yang bisa digunakan untuk melanjutkan usaha setelah dipindah ke daratan.

Disinggung rencana pemerintah melakukan penataan dan revitalisasi Rawa Jombor, Aris menjelaskan jika pelaksanaan proyek sesuai rencana yang sudah dipaparkan, pariwisata di Rawa Jombor bakal berkembang. Namun, kondisinya bakal berbanding terbalik jika proyek berhenti di tengah jalan.

Baca Juga: Religius, Kapolsek Eromoko Wonogiri Dirikan Ponpes dan MTs

Lantaran hal itu, Aris meminta pemerintah serius merampungkan proyek penataan dan revitalisasi Rawa Jombor hingga tuntas. “Pemerintah harus serius. Kalau tidak serius dan proyek mangkrak, otomatias akan terjadi dilema,” jelas dia.

 

Program Kemen PUPR

Pada pekan lalu, ada satu warung apung yang mulai dibongkar pemiliknya. Warung apung bernama Arwana milik salah satu warga, Hadi Sumitro, 76, dibongkar pada Kamis (28/10/2021). Pembongkaran dilakukan Hadi untuk mendukung program penataan dan revitalisasi Rawa Jombor.

Meski sudah ada pengusaha warung apung yang memilih membongkar warung mereka, ada sebagian pengusaha warung apung yang berharap masih ada ruang di kawasan perairan Rawa Jombor untuk warung apung.

Baca Juga: 1.000 Gelas Kopi Gratis bagi Pengunjung Ekowisata Kalitalang Klaten

Komandan Kodim 0723/Klaten, Letkol (Inf) Joni Eko Prasetyo, mengatakan revitalisasi Rawa Jombor menjadi program Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Kodim 0723/Klaten membantu proses sosialisasi.

Terkait warung apung, Dandim menjelaskan pemerintah provinsi sudah menyiapkan ruang untuk tempat usaha baru di Plaza Kuliner. “Ada beberapa warung apung memohon relokasi tetap di perairan. Tetapi dari Kementerian ATR dan BBWSBS kemarin terkait bangunan di atas air itu menyalahi tata ruang wilayah,” kata Dandim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya