Soloraya
Minggu, 10 November 2013 - 14:30 WIB

PEMILU 2014: Animo Masyarakat Daftar Agen Sosialisasi Pemilu Rendah

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pemilu 2014 (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Ilustrasi Pemilu 2014 (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, SOLO — Animo masyarakat untuk mendaftarkan diri menjadi pionir agen sosialisasi pemilu 2014 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo rendah.  Hingga Minggu (10/11/2013), KPU belum menerima pendaftar satu orang pun. Padahal pembukaan pendaftaran itu ditutup Selasa (12/11/2013).

Advertisement

Ketua KPU Solo, Agus Sulistyo, kepada Solopos.com, Minggu, mengakui animo masyarakat untuk menjadi pionir agen sosialisasi pemilu memang kurang, terbukti hingga Minggu belum ada pendaftar yang masuk. Kurangnya animo masyarakat itu, menurut Agus, disebabkan  rendahnya honor yang bakal diterima, yakni Rp300.000/bulan. Kendati demikian, Agus tak patah semangat. Dia justru menaikan target jumlah pionir agen sosialisasi dari 15 orang menjadi 25 orang.

“Besok  saya akan mengadakan pleno untuk menaikan jumlah pionir agen sosialisasi itu agar tugas mereka optimal dan anggaran yang digunakan juga maksimal. Mereka kemungkinan hanya bekerja sebulan di tahun ini. Mulai tahun depan mereka tidak lagi menjadi pionir agen sosialisasi tetapi bisa langsung menjadi sukarelawan demokrasi,” tegas Agus.

Dia menerangkan pengumuman rekrutmen pionir agen sosialisasi itu sudah lama dipasang dan disosialisasikan ke tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS). Bila sampai hari H penutupan pendaftaran belum ada orang yang mendaftar, kata Agus, KPU akan bergerak sendiri untuk mendekali kelompok-kelompok tertentu yang menjadi sasaran pionir agen sosialisasi.

Advertisement

Kelompok sasaran sosialisasi itu terdiri atas kelompok perempuan, kaum difabel, kelompok marginal dan kelompok berkebutuhan khusus seperti di lembaga pemasyarakatan atau di panti sosial. Selain itu, Agus juga akan mendekati kelompok-kelompok agama agar bisa membantu menyampaikan sosialisasi untuk menggunakan hak mereka pada pemilu mendatang.

Upaya sosialisasi pemilu sedemikian rupa itu bertujuan untuk meningkatkan jumlah partisipasi masyarakat dalam pemilu mendatang. Agus memasang target partisipasi pemilih pada pemilu 2014 mencapai 75% dari total pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT). Bila dibandingkan pemilu 2009, target partisipasi pemilih itu hanya meningkat 4% karena angka partisipasi pemilih pemilu 2009 hanya 71%. “Traget itu yang menentukan pusat. Target 75% itu merupakan target minimal, harapannya bisa lebih dari angka tersebut,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif