PEMILU 2014 : DPT Masih Amburadul, Panwascam Jebres Somasi KPU

Solopos.com, SOLO — Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Jebres mengirimkan surat somasi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo lantaran semakin amburadulnya daftar pemilih tetap (DPT) pemilu 2014. Berulang kali Panwascam memberi masukan tentang temuan banyaknya pemilih bermasalah ke KPU, namun DPT tetap belum beres.

Surat bernomor 003/PWSJBS/XII/2013 tertanggal 18 Desember 2013 dikirim ke KPU Solo pada Kamis (19/12/2013). Surat yang ditandatangani Ketua Panwascam Jebres, Muh Muttaqim, itu menerangkan Panwascam melakukan tiga kali audit DPT yang ditetapkan KPU.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Panwascam juga mencantumkan bukti rekapan per Rabu (18/12) dalam surat itu. Bukti rekapan itu dikirim Panwascam via e-mail ke website kpu.surakarta@gmail.com dan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jebres.

Bukti yang dimaksud berupa temuan pemilih bermasalah, seperti tidak adanya nomor kepala keluarga (NKK), tidak adanya nomor induk kependudukan (NIK), pemilih meninggal dunia dan pemilih pindah domisili. Total data pemilih yang diduga bermasalah itu mencapai 9.516 pemilih.

Ribuan pemilih bermasalah itu terdiri atas NKK kosong sebanyak 9.071 orang, pemilih tanpa NIK sebanyak 107 orang, pemilih meninggal dunia sebanyak 113 orang dan pemilih pindah domisili sebanyak 225 orang.

“Kami memberi batas waktu sampai akhir bulan ini. Bila tidak ditindaklanjuti KPU, maka kami akan berkirim surat ke DKPP [Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu],” tegas Muttaqin, Kamis siang.

Sementara itu, Komisioner KPU Solo, Suryo Baruno, mengaku KPU belum menerima surat dari Panwascam. Dia menjelaskan Ketua KPU Solo, Agus Sulistyo, dan Komisioner KPU Divisi Hukum, Pengawasan dan Kampanye, Nurul Sutarti, belum ada di kantor. Mereka tengah memberi sosialisasi di Partai Amanat Nasional (PAN) tentang penyusunan dana kampanye. “Kami belum menerima surat dari Panwascam Jebres soal DPT,” tulisnya dalam pesan singkat kepada Espos, Kamis siang.