Soloraya
Selasa, 19 November 2013 - 16:02 WIB

PEMILU 2014 : KPU Optimistis Tingkat Partisipasi Pemilih Minimal Capai 75%

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua KPU Solo Agus Sulistyo (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo optimistis tingkat partisipasi pemilih dalam pemilu 2014 minimal bisa mencapai 307.676 orang atau 75% dari total pemilih yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). KPU melakukan berbagai upaya untuk mencapai target tersebut, salah satunya melalui pendekatan langsung terhadap kelompok-kelompok maginal di Solo.

KPU menetapkan lima kelompok sasaran sosialisasi pemilu, yakni kelompok perempuan, keagamaan, pemilih pemula, marginal dan difabel. Kelima kelompok tersebut didatangkan di Hotel Dana Solo untuk mengikuti workshop pemilu, Selasa (19/11/2013). Dalam workshop itu, KPU menghadirkan mantan komisioner KPU Jawa Tengah (Jateng), Andreas Pandiangan. Ia memaparkan tentang beberapa strategi alternatif dalam sosialisasi pemilu.

Advertisement

“Petugas sosialisasi itu diharapkan mampu menumbuhkan kembali kesadaran positif tentang pentingnya pemilu. Selain itu, petugas sosialisasi juga harus bisa menggerakan masyarakat agar mau mengggunakan hak pilih mereka dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab,” ujar Andreas dalam paparannya.

Ketua KPU Solo, Agus Sulistyo, saat ditemui wartawan di sela-sela pertamuan itu, mengatakan KPU berkomitmen menjadikan pemilu 2014 itu sebagai pemilu yang cerdas dan berkualitas. Tingkat partisipiasi pemilih yang tinggi bisa menjadi salah satu tolok ukur pemilu berkualitas.

“Target partisipasi pemilih pada pemilu mendatang minimal bisa 75% dari DPT. Angka itu merupakan target dari KPU pusat dan memang berat bagi kami. Target itu lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan gubernur (pilgub) yang hanya 64% atau pemilu 2009 sekitar 71%,” ujar Agus.

Advertisement

Untuk mencapai target itu, Agus berupaya lebih untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilu. Hasil-hasil pembangunan yang dinikmati masyarakat sekarang ini, menurut dia, merupakan salah satu dari hasil pemilu 2009.

“Workshop yang kami lakukan ini baru langkah awal untuk mencapai target partisipasi pemilih itu. Kami juga merekrut sukarelawan demokrasi yang bekerja pada tahun depan. Dari 25 orang yang kami butuhkan, ternyata hanya 19 orang yang mendaftar per hari ini [kemarin]. Oleh karenanya, kami harus menjemput bola,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif