Solopos.com, WONOGIRI — Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Wonogiri meneken nota kesepahaman dengan pengelola SMKN 2 Wonogiri, OMS (organisasi masyarakat sipil), Akademi Kebidanan Wonogiri dan Akademi Perawat Wonogiri di salah satu rumah makan di Wonogiri, Jumat (29/11/2013).
MoU (memorandum of understanding) dimaksudkan untuk mencetak relawan pengawasan Pemilu 2014. Penekanan itu dimaksudkan agar pemilih pemula menjadi sejuta relawan pengawasan Pemilu 2014. Usai penandatanganan, pelajar dan mahasiswa yang hadir pada acara itu ikut menandatangani lembar Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu 2014.
Relawan Pengawas Pemilu 2014. Bandiono dan Putro, dua pemilih pemula dan pelajar di Wonogiri mengaku akan ikut melakukan pengawasan di desanya. Putro mengatakan, belum terdata pada daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2014. “November ini umur saya 17 tahun, apakah besok bisa memilih? Saya juga belum terdaftar di DPT,” ujar Putro yang warga Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri.
Ketua Panwaslucam Wonogiri, Riwin saat dihubungi Solopos.com, menyatakan, proses pendataan pemilih masih berlangsung. Setelah penetapan DPT, ujarnya, masih ada tambahan DPT tambahan atau DPT khusus. Dia berharap, warga yang memenuhi syarat namun belum terdata proaktif datang ke PPS (panitia pemungutan suara).
“Jika ke PPS tidak didata bisa melapor ke PPL (pengawas pemilu lapangan) di masing-masing desa/kelurahan atau ke Panwaslucam Wonogiri.”
Sementara itu, Ketua Panwaslu Wonogiri, Tulus PE, mengatakan, Pemilu 2014 sudah tahapan pengumuman DPT. Diakuinya, personel panwas pemilu terbatas.
“Di masing-masing tingkatan, mulai dari kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan hanya ada tiga orang sehingga butuh optimalisasi dengan masyarakat. MoU dengan pengelola sekolah, akademi dan organisasi masyarakat sipil (OMS) bertujuan mewujudkan pengawasan yang integrated dan kapabel.”
Dia berharap, masyarakat berpartipasi dalam pengawasan di setiap tahapan pemilu agar tercipta transparansi pelaksanaan kegiatan.