Soloraya
Rabu, 21 Oktober 2020 - 20:15 WIB

Pemkab Boyolali Bersiap Sambut Vaksin Covid-19

Bayu Jatmiko Adi  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, menyampaikan perkembangan kasus Covid 19 di Boyolali, kepada wartawan di kantornya, Selasa (29/9/2020). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Meski belum ada kepastian waktu mengenai distribusi vaksin Covid-19, Pemkab Boyolali mulai melakukan persiapan untuk menyambut vaksin tersebut.

Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan berdasarkan informasi yang dia dapatkan, pengadaan vaksin di Indonesia masih dalam tahap uji klinis.

Advertisement

Polisi Ungkap Ada Bekas Selotip di Tangan dan Luka di Dahi Wanita Terbakar Dalam Mobil Sukoharjo

"Ada empat tahap. Ini masih uji klinis tahap ketiga, jadi masih ada satu tahap lagi. Di November nanti semoga sudah tersedia," kata dia kepada wartawan belum lama ini.

Meski belum ada kepastian waktu untuk pendistribusian vaksin tersebut, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan. Salah satunya mengenai kesiapan petugas.

Advertisement

Jalin Kerja Sama dengan 3 Perusahaan, SMK PGRI Pedan Kini Berlabel Keahlian dan Peracik Herbal

"Kami di jajaran kesehatan sudah siapkan petugas untuk pelaksanaan vaksinasi. Sudah dilakukan pelatihan bagi tenaga di Puskesmas untuk menerima tupoksi itu," jelas dia.

Sedangkan untuk kepastian kuota vaksin Covid-19 di Boyolali, dia mengaku belum mendapatkan informasi. Kemudian untuk priotitas pemberian vaksin, dia mengatakan ada beberapa kalangan yang priotitas untuk mendapatkan vaksin tersebut. Di antaranya adalah tenaga kesehatan, petugas terkait pelayanan publik dan sebagainya.

Advertisement

Lampaui Jateng, Angka Kesembuhan Kasus Positif Covid-19 Sukoharjo Capai 83,6 Persen

Sementara itu secara anggaran, Pemkab Boyolali juga sudah mempersiapkannya. Sekretaris Daerah Boyolali, Masruri, mengatakan dalam pembahasan anggaran 2021 diestimasikan anggaran untuk belanja tidak tetap (BTT) senilai Rp20 miliar. Anggaran tersebut digunakan sebagai antisopasi adanya bencana. Entah itu bencana alam, maupun nonalam.

"Termasuk untuk Covid 19. Kalau nanti dalam pengadaan vaksin dati pemerintah daerah harus menganggarkan, akan diambilkan sebagian dari dana tersebut," kata dia kepada wartawan, Rabu (21/10/2020).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif