SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Karanganyar memberikan pelatihan kepada warga Desa Nglegok, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah saat membentuk desa tangguh bencana alias destana, Senin (9/11/2020). (Solopos.com-BPBD Karanganyar)
Solopos.com, KARANGANYAR — Pada 2022 ini Pemkab Karanganyar berencana menambah tiga desa tanggap bencana (destana). Tiga desa ini akan menambah 10 destana yang sudah ada saat ini.
Kasi Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hartoko, mengatakan ketiga destana tersebut berada di wilayah Kecamatan Jatiyoso dan Tawangmangu. “Rencananya tahun ini akan ditambah tiga destana. Tapi untuk nama desanya belum ditentukan,” ujarnya, Senin (10/1/2022).
Pembentukan destana baru di kedua kecamatan itu bukan tanpa pertimbangan. Kedua kecamatan itu merupakan daerah rawan bencana alam. Diharapkan dengan adanya destana ini, seluruh elemen desa siap dalam penanggulangan bencana alam. “Di sana daerah rawan longsor,” imbuhnya.
Baca Juga: Baru Ada 9 Dari 90 Desa Rawan Bencana, Jumlah Destana di Karanganyar Belum Ideal
Untuk membentuk destana baru, ada sejumlah hal yang harus dipersiapkan. Di antaranya sosialisasi, pembekalan sumber daya manusia dengan pelatihan-pelatihan, serta pemenuhan sarana dan prasarana.
Sementara 10 destana yang sudah ada dibentuk dari anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar. Destana tersebut meliputi Desa Gerdu dan Karangpandan di Kecamatan Karangpandan, Desa Balong dan Menjing di Kecamatan Jenawi,
Kemudian Kelurahan Tawangmangu di Kecamatan Tawangmangu, Desa Gempolan dan Plosorejo di Kecamatan Kerjo, Desa Nglegok dan Berjo di Kecamatan Ngargoyoso, serta Desa Karangsari di Kecamatan Jatiyoso.