SOLOPOS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sadiaga Uno mengikuti tari lesung saat mengunjungi Desa Wisata Sumberbulu, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (9/10/2021). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemkab Karanganyar membentuk Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) untuk mendorong pengembangan ekraf. komite ini berisi orang-orang dari sejumlah unsur di antaranya pelaku usaha ekraf, akademisi, dan media massa selain dari Pemkab.

Komite yang dimotori Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Disparpora) ini dibentuk Kamis (30/12/2021) di aula Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Karanganyar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Disparpora Karanganyar, Titis Sri Jawoto, mengatakan kehadiran Komite Ekraf sangat penting untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi di Bumi Intanpari, sebutan Kabupaten Karanganyar.

Baca Juga: Go Digital, Ini yang Harus Dilakukan Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

“Wisata itu untuk rakyat dan harus menguntungkan mereka, yaitu dengan menyajikan produk, salah satunya produk ekonomi kreatif. Oleh sebab itu, Komite Ekraf ini menjadi penting,” ujar Titis seusai pembentukan Komite Ekraf.

Ia menjelaskan bahwa Komite Ekraf akan menjembatani aspirasi para pelaku ekraf dan mengefektifkan dukungan pemerintah. “Ada aspirasi pelaku ekraf yang harus diakomodasi pemerintah. Maka organisasi komite inilah yang menjembatani, sehingga kebijakannya terfasilitas secara regulatif, aplikatif, akomodatif, dan efektif untuk kemajuan ekraf,” imbuhnya.

Sesuai Perbup Karanganyar No 109/2020 tentang Komite Ekonomi Kreatif, komite ini berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati Karanganyar. Tugas Komite Ekraf adalah memberikan masukan kepada Pemkab dalam penyusunan arah kebijakan dalam pengembangan ekraf.

Baca Juga: UNS Innovation Festival, Potret Geliat Ekonomi Kreatif UMKM & Mahasiswa

Titis menambahkan, embrio Komite Ekraf ini sudah terbentuk melalui asosiasi yang menjadi wadah sementara bagi stakeholders ekraf Karanganyar. Asosiasi ini berjalan 2020-2021. Sementara itu, untuk menyesuaikan dengan peraturan yang ada saat ini, asosiasi berubah bentuk menjadi komite dengan masa bakti hingga empat tahun ke depan.

Sementara itu, Karanganyar memiliki potensi ekraf yang beragam, salah satunya adalah perfilman. Karanganyar memiliki sumber daya manusia (SDM), sarana/prasarana produksi, studio alam, dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya