SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Pemerintah kabupaten (Pemkab) Karanganyar menghentikan pengiriman tenaga kerja indonesia (TKI) sektor informal ke Malaysia.

Sementara itu sedikitnya 600 TKI dari Malaysia pulang kampung, Senin (6/9). Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Karanganyar, Sumarno ketika dijumpai Espos di ruang kerjanya mengatakan penghentian pengiriman TKI ke Malaysia ditempuh untuk menghindari adanya tindak kekerasan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Selama ini, dia mengatakan kasus kekerasan TKI banyak terjadi pada sektor informal seperti pembantu rumah tangga. Hal ini dikarenakan sistem pengawasan yang dilakukan sangatlah sulit.

“Kalau sudah masuk ke rumah tangga orang itu kan susah diawasinya. Karena itu kami sudah tidak lagi kirim sektor informal, tapi kalau formal tetap kirim,” tegasnya.

Dia mengatakan jumlah TKI asal Karanganyar yang dikirim ke Malaysia tahun 2009 silam mencapai 600 orang. Untuk tahun ini, dia menambahkan mentargetkan pengiriman TKI sebanyak 1.000 orang. Memburuknya hubungan Indonesia-Malaysia, kata dia, tidak berpengaruh terhadap pengiriman TKI. Meskipun diakuinya ada kekhawatirkan dari calon para TKI yang akan bekerja di Malaysia.

“Kemarin dari 142 TKI yang akan diberikan ke Malaysia, sembilan orang menunda pemberangkatan. Mereka takut,” tuturnya.

isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya