SOLOPOS.COM - Pintu masuk jalur pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Tawangmangu, sebelum penerapan PPKM Darurat beberapa waktu lalu. (Istimewa/ Sukarelawan)

Solopos.com, KARANGANYAR — Gagasan Bupati Karanganyar membuat tangga menuju puncak Gunung Lawu semakin diseriusi Pemkab setempat.

Pemkab Karanganyar meminta para perusahaan hingga pelaku pariwisata, ekonomi, dan pendidikan untuk membantu merealisasikannya. Harapannya pihak swasta bisa membantu melalui program dana corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal ini disampaikan Asisten II Setda Pemkab Karanganyar, Titis Sri Jawoto, saat rapat koordinasi Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) di ruang Podang 1 Setda Karanganyar pada Kamis (22/9/2022). Rakor diikuti perwakilan perusahaan, kalangan akademisi, pelaku pariwisata dan ekonomi.

Titis mengatakan pembangunan tangga di kawasan jalur pendakian Gunung Lawu sejauh ini terganjal regulasi. Pemkab tak bisa mengalokasikan anggaran daerah karena status kepemilikan tanah tercatat sebagai aset Perhutani.

Karena itu, menurut dia, diperlukan keterlibatan CSR untuk merealisasikannya. “Gunung Lawu ingin kita branding itu Karanganyar. Karena 50 persen wilayah Gunung Lawu berada di Karanganyar, sisanya terbagi beberapa daerah Jawa Timur,” kata dia.

Baca Juga: Jadi Jalur Terpendek, Ini Waktu Pendakian Menuju Puncak Lawu via Cemoro Sewu

Guna mendukung branding ini, Bupati Karanganyar Juliyatmono menggagas pembangunan tangga di jalur pendakian tersebut. Targetnya tangga dibangun sampai Pos 2 pendakian Gunung Lawu.

Di Pos 2 ini pendaki sudah bisa menikmati pemandangan dan keindahan Kawah Candradimuka. Namun, bukan dengan membangun jalur baru. Melainkan hanya merapikan jalur yang ada. Jalur ini lantas dibangun tangga yang nyaman dan aman sehingga akan memudahkan pendaki atau masyarakat umum mendaki Gunung Lawu.

Keberadaan tangga ini sekaligus meminimalkan pendaki tersesat. Kemudian akan pula memudahkan proses evakuasi hingga pemadaman apabila terjadi kebakaran di kawasan Gunung Lawu.

“Saat ini ada anggaran Rp200 juta yang disiapkan untuk memberikan upah tenaga kerja. Sedangkan material tangga seperti paving kita minta bantuan dari CSR sejumlah perusahaan,” kata dia.

Baca Juga: Warga Dibuat Gempar Kabar Penemuan Kerangka Manusia di Pos 1 Gunung Lawu

Dikatakan Titis, tenaga pembangunan tangga ke puncak Lawu ini melibatkan para sukarelawan setempat. Mereka memiliki komitmen dalam pelestarian alam Gunung Lawu sehingga dipastikan tidak ada perusakan.

Titis berharap para pelaku usaha, pariwisata hingga perusahaan mau membantu merealisasikan proyek ini. “Kami sudah koordinasi dengan Perhutani. Kami juga sudah minta izin ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menata jalur pendakian ini,” katanya.

Tanpa Cor Semen

Kalangan sukarelawan pecinta Gunung Lawu berharap pembuatan jalur aman menuju puncak gunung tersebut tanpa campuran semen. Cor semen dianggap mengurangi nuansa alaminya.

Ketua Komunitas Anak Gunung Lawu (AGL), Rusdianto, sebelumnya mengatakan bersama komunitas relawan lainnya diundang bupati beberapa waktu lalu guna membahas rencana tangga Lawu. Dia mempersilakan pemerintah menyeriusi rencana itu.

Baca Juga: Jejak Sang Pangeran Sunda di Lereng Gunung Merbabu

Meski begitu, dia merasa perlu memberi masukan. Dia menyarankan pembuatan tangga Lawu jangan asal bikin. Di jalur tersebut rawan longsor. Pemilihan material juga harus tepat. Bahkan di sejumlah lokasi tidak memungkinkan dipasang material trap-trapan tangga. AGL juga menyarankan pembuatan tangga Lawu tanpa campuran semen.

AGL menyarankan pembuatan tangga Lawu dengan memperbaiki jalur pendakian Cemoro Kandang. Saat ini, sejumlah titik di jalur tersebut longsor dan rusak. Penting diketahui, terdapat tiga pintu masuk pendakian Gunung Lawu di Karanganyar yaitu Pos Cemoro Kandang di Tawangmangu, Candi Cetho di Jenawi, dan Tambak di Desa Berjo, Ngargoyoso.

“Jalur di Cemoro Kandang rusak parah. Ini yang perlu dibetulkan dulu. Rusak karena tergerus aliran air dan longsor,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya