Soloraya
Selasa, 6 September 2022 - 15:34 WIB

Pemkab Karanganyar Siapkan Bantuan Tunai untuk Pengemudi Ojek dan Angkuta

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono mengantre di kantor Bank Jateng Cabang Karanganyar untuk mencairkan BLT Dana Desa pada Senin (18/5/2020). (Sri Sumi Handayani/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar menyiapkan bantalan sosial bagi pihak-pihak yang terdampak langsung kenaikan harga BBM. Bantalan sosial berupa bantuan uang tunai itu akan diberikan kepada pengemudi ojek, serta sopir angkutan kota dan perdesaan.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan tengah mendata jumlah riil penerima bantuan tersebut. “Kita akan memberikan bantalan sosial untuk menopang mereka yang memang profesi atau aktivitasnya terdampak langsung kenaikan BBM. Contohnya pengemudi ojek, angkutan kota, dan perdesaan juga kita siapkan sama,” kata dia ketika dijumpai wartawan di Gedung DPRD setempat pada Selasa (6/8/2022).

Advertisement

Juliyatmono tak memungkiri kenaikan harga BBM akan memukul berbagai sektor. Namun pemerintah telah mempersiapkan secara matang penguatan ekonomi bagi masyarakat. Pemerintah meluncurkan berbagai bantuan sosial untuk masyarakat terdampak.

Di tataran pemerintah pusat misalnya ada bantuan langsung tunai (BLT), bantuan sosial umum (BSU) bagi pekerja. Tak hanya di pemerintah pusat, Juliyatmono mengatakan pemerintah daerah juga menyiapkan bantuan serupa. Hanya sasarannya lebih pada mereka yang profesinya terdampak secara langsung seperti pengemudi ojek, angkutan kota dan perdesaan.

Advertisement

Di tataran pemerintah pusat misalnya ada bantuan langsung tunai (BLT), bantuan sosial umum (BSU) bagi pekerja. Tak hanya di pemerintah pusat, Juliyatmono mengatakan pemerintah daerah juga menyiapkan bantuan serupa. Hanya sasarannya lebih pada mereka yang profesinya terdampak secara langsung seperti pengemudi ojek, angkutan kota dan perdesaan.

Baca Juga: DPRD Karanganyar Minta Pemkab Siapkan Program Penguatan Ekonomi Rakyat

Mereka dinilai paling krusial menerima bantuan tersebut. Skema bantuan tunai itu kini masih digodok Pemkab Karanganyar. “Masih kita data agar tidak salah sasaran. Kita identifikasi calon penerima ini dan skema bantuannya. Misalnya kita beri bantuan tunai,” katanya.

Advertisement

Pihaknya akan mendata secara benar mereka yang menerima. Jangan sampai penyaluran bantuan salah sasaran hingga menimbulkan kecemburuan dan kekacauan di masyarakat.

Ngenesnya Angkutan Umum

Juliyatmono mengaku miris dengan kondisi angkutan kota (angkuta) dan perdesaan. Kondisinya sepi penumpang bahkan jauh sebelum BBM naik. Kenaikan BBM jelas memukul keberadaan mereka.

Baca Juga: Imbas Harga BBM, Tarif Angkutan Umum di Karanganyar Naik Segini

Advertisement

Pemkab telah berniat meremajakan angkutan tersebut. Namun lagi-lagi terbatas anggaran. Pemkab pun berencana menggandeng Trans Jateng untuk meremajakan angkutan tersebut.

Wes ngenes tambah ngenes. Tarif e wes murah, tapi tetap ra ana penumpange. Saiki bensin mundak ya tambah ngenes,” tuturnya.

Sebelumnya kenaikan harga BBM memukul kondisi bisnis angkutan umum di Karanganyar. Pelaku usaha angkutan umum dibuat kelimpungan. Biaya operasional semakin mencekik.

Advertisement

Sopir angkutan kota jalur A, Taryo, mengaku ongkos BBM yang biasanya sehari hanya mengeluarkan Rp70.000, kini Rp100.000.

“Rp70.000 itu biasanya untuk enam rit [perjalan]. Tapi ini Rp100.000 buat enam rit,” keluhnya ketika dijumpai Solopos.com di Terminal Bejen, Karanganyar pada Minggu (4/9/2022).

Baca Juga: Harga Sembako di Karanganyar Mulai Naik, Cabai Rawit Merah Paling Tinggi

Dalam sehari ini, dia mengaku belum balik modal mengganti uang bensin. Sejak pagi hingga sore hari, dia baru mengantongi pemasukan Rp80.000. Padahal sudah enam kali perjalanan, yakni tiga kali pulang pergi (PP) Terminal Bejen-Terminal Palur. Dia pun dibuat bingung dengan kondisi ini.

Mumet tak tinggal turu wae. Wes muter-muter ya ndak ada penumpang,” tuturnya.

Ihwal tarif angkutan, dia mengatakan sejauh ini belum resmi menaikkan. Dia hanya berharap belas kasihan dari para penumpang yang memberi uang lebih kepadanya.

“Ada yang kasih Rp5.000 naik dari Bejen ke Palur, ya saya terima,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif