Soloraya
Kamis, 6 Desember 2012 - 21:01 WIB

PEMKAB KLATEN ANCAM SOLO: “Semua kan Bisa Dibicarakan…”

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air bersih (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi air bersih (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Ketua DPRD Solo, YF Sukasno, mengutarakan ancaman Bupati Klaten menutup aliran air dari Cokro ke PDAM Solo tak seharusnya disampaikan. Hal itu bisa dibicarakan melalui forum kepala daerah.

Advertisement

“Jangan terlalu emosi seperti itu. Ya segala persoalan itu bisa dibicarakan. Ada forum kepala daerah, bisa dibicarakan melalui itu. Pernyataan bupati terlalu emosional,” ungkapnya, Kamis (6/12/2012).

Ditambahkannya, persoalan tersebut bukan berarti PDAM tidak mau membayar tunggakan. “Bukan berarti PDAM tidak mau bayar. Sebenarnya permasalahan ini tinggal sedikit saja penawaran jadi,” katanya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Bupati Klaten, Sunarna, mengancam akan menghentikan pasokan air dari Mata Air Cokro kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo jika tetap menolak membayar kontribusi kepada Pemkab Klaten.

Advertisement

Peringatan tersebut disampaikan Sunarna menyusul mandeknya setoran kontribusi selama 12 bulan sepanjang 2012 senilai Rp4,1 miliar dari PDAM Solo. Mandeknya setoran kontribusi tersebut mengakibatkan pendapatan asli daerah (PAD) Klaten sepanjang 2012 tidak maksimal. Hal itu berdampak tidak maksimalnya pembangunan daerah.

Kalau tetap tak mau bayar, ada kemungkinan untuk menutup pipa yang menyalurkan air ke wilayah Solo. Air dari Mata Air Cokro lebih baik kami salurkan untuk memenuhi kebutuhan air pada lahan pertanian di Klaten,” ancam Sunarna kepada Solopos.com, Rabu (5/12/2012).

Jika ancaman penutupan pasokan air dari Mata Air Cokro jadi dilakukan, maka Kota Solo terancam mengalami krisis air bersih. Pasalnya hampir 50% kebutuhan air dari PDAM Solo ditopang dari Mata Air Cokro.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif