Soloraya
Senin, 6 April 2020 - 19:45 WIB

Pemkab Klaten Berencana Beli 1.000 Alat Rapid Test

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi alat rapid test corona. (Youtube)

Solopos.com, KLATEN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten berencana melakukan pengadaan lebih dari 1.000 alat rapid test virus corona atau Covid-19. Pengadaan alat itu dilakukan sembari menunggu pasokan alat rapid test dari pemerintah provinsi.

Kepala Dinkes Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan jumlah alat rapid test yang diterima Dinkes sebanyak 50 unit. Puluhan alat tersebut sudah digunakan untuk melakukan rapid test kepada orang-orang yang pernah kontak langsung dengan satu warga Klaten yang terkonfirmasi positif terjangkit Covid-19.

Advertisement

Pakar Matematika UNS Solo: Ledakan Pandemi Corona Terjadi Awal Mei, Mudik Jadi Pemicu

“Dapat 50 unit rapid test. Itu sudah digunakan utuk petugas yang kontak dengan kasus positif. Belum ada tambahan lagi. Kami masih menunggu,” kata Cahyono saat ditemui Solopos.com di Pendopo Pemkab Klaten, Senin (6/4/2020).

Advertisement

“Dapat 50 unit rapid test. Itu sudah digunakan utuk petugas yang kontak dengan kasus positif. Belum ada tambahan lagi. Kami masih menunggu,” kata Cahyono saat ditemui Solopos.com di Pendopo Pemkab Klaten, Senin (6/4/2020).

Guna ketersediaan alat tersebut, Cahyono menjelaskan pemkab menyiapkan anggaran untuk membeli alat rapid test. “Rencananya pengadaan sekitar 1.200 unit. Nanti yang menjadi sasaran untuk dilakukan tes terutama mereka yang pernah kontak langsung dengan orang yang positif,” ungkap dia.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Klaten, Ronny Roekmito, membenarkan ada rencana pemkab membeli alat rapid test. Rencana kebutuhan alat tersebut disusun Dinkes Klaten.

Advertisement

“Soal siapa yang akan menjadi prioritas untuk dilakukan rapid test masih kami rapatkan. Pembelian menggunakan anggaran dari APBD untuk penanganan Covid-19,” kata dia.

Pasien Positif Corona

Sementara itu, satu warga Klaten yang terkonfirmasi terjangkit Covid-19 hingga Senin masih dirawat di RSD Bagas Waras Klaten. Satu warga itu merupakan karyawan swasta berasal dari Kecamatan Klaten Tengah. Dia diperkirakan tertular saat bertugas bersama temannya di Surabaya.

Terkait kondisi satu pasien terkonfirmasi positif itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan kondisi pasien terkonfirmasi positif itu kian membaik. “Kondisi pasien semakin membaik. Sudah tidak ada keluhan-keluhan. Tinggal menunggu hasil tes swab. Kalau dinyatakan negatif nanti bisa pulang. Mudah-mudahan hasilnya negatif, bisa menginspirasi dan menyemangati pasien positif lainnya di Indonesia untuk sembuh. Masyarakat tetap harus semangat mematuhi protokol pencegahan Covid-19,” urai dia.

Advertisement

Kenaikan Dibatalkan, Iuran BPJS Kesehatan April Kok Belum Turun?

Sementara itu, berdasarkan update data situasi Covid-19 di Klaten per Senin (6/4/2020), jumlah ODP kumulatif sebanyak 951 orang. Dari jumlah tersebut, 50 orang merupakan ODP baru, 102 orang dinyatakan sehat hari ini dan 1 orang dirawat. Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Kumulatif sebanyak 14 orang.

Dari jumlah tersebut 7 orang dinyatakan negatif dan 7 orang sedang menunggu hasil laboratorium. Sementara, total pasien positif/terkonfirmasi Covid-19 di Klaten berjumlah 1 orang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif