SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)--Menyusul meningkatnya status Gunung Merapi dari normal ke waspada, membuat Pemkab Boyolali mulai melakukan koordinasi untuk penanganan warganya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) Boyolali Sumantri DM mengatakan pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Camat Selo dan instansi terkait untuk penanganan lebih lanjut atas peningkatan status tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami juga sudah menghubungi pihak kecamatan Selo untuk koordinasi terkait penanganan warga sesuai dengan Protap penanganan pengungsi,” ujarnya saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Jumat (24/9).

Sumantri menambahkan di wilayah Boyolali terdapat tiga desa yang rawan terkena bencana letusan Merapi. Ketiga desa itu masing-masing Desa Tlogolele, Jrakah dan Klakah. Ketiga desa berada di Kecamatan Selo.

“Jalur evakuasi bagi warga yang berada di daerah rawan sudah terbangun. Sehingga, akan mempercepat proses evakuasi jika nantinya terjadai peningkatan status dan aktivitas Gunung Merapi,” papar dia.

Menurut Sumantri, selain koordinasi, pihaknya juga telah menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, termasuk tempat pengungsian bagi para warga, jika nantinya dibutuhkan. Pengungsian itu, jelasnya, berada di Lapangan Samiran, Selo.

“Kami belum memiliki barak permanen yang digunakan bagi para pengungsi. Padahal telah ditetapkan lokasi yang akan digunakan untuk barak, yakni di sekitar Lapangan Samiran. Namun, karena masih terkendala, kami menggunakan lapangan untuk tempat pengungsian,” tandas dia.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya