Soloraya
Senin, 7 November 2011 - 10:58 WIB

Pemkab siapkan dana rekonstruksi bencana Rp 40,6 M

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com)–Bupati Boyolali, Seno Samodro, mengakui saat ini Pemkab hanya bisa memberikan solusi sementara terkait efek banjir lahar dingin yang sempat membuat jembatan di Tlogolele, Kecamatan Selo, tak bisa dilewati. Namun Pemkab sudah menyiapkan dana rekontruksi dan rehabilitasi bencana senilai Rp 40,6 miliar.

LAHAR DINGIN--Jembatan yang menghubungkan Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali dengan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan, Magelang tertimbun material lahar dingin. Foto diambil Jumat (4/11/2011). (dok Solopos).

Advertisement

Seno menyatakan sejauh ini tindakan yang dilakukan Pemkab sekadar membersihkan material-material yang menutupi badan jembatan yang menghubungan Tlogolele dengan Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang itu. Akses kemungkinan bakal kembali terputus jika banjir lahar dingin kembali datang seperti yang terjadi Kamis (3/11/2011) lalu.

Langkah membangun jembatan baru atau alternatif lainnya sulit dilakukan dalam cuaca seperti ini karena hampir tiap hari turun hujan deras. Pembangunan atau rekonstruksi kemungkinan baru mungkin dilakukan seusai musim hujan, sekitar April tahun depan. Dana untuk rekontruksi dan rehabilitasi bencana juga sudah tersedia senilai Rp 40,6 miliar.

“Angka itu disepakati dalam rapat yang digelar pada Sabtu (6/11/2011) kemarin. Dana itu dipriorotaskan untuk tiga kecamatan yang berprospek terkena efek langsung dari Merapi, yaitu Selo, Musuk dan Cepogo,” kata Seno, ketika dijumpai Espos seusai mengikuti Sholat Idul Adha di Stadion Pandanarang, Boyolali, Minggu (6/11/2011).

Advertisement

Terkait permintaan warga Tlogolele yang meminta dibangunkan jembatan gantung untuk menggantikan jembatan yang saat ini dipakai, Seno menilai hal itu sulit direalisasikan. Jembatan gantung kurang cocok dibangun di sana karena kondisinya tidak mendukung, yaitu sungainya terlalu lebar, yaitu sekitar 200 meter.

“Bencana lahar dingin tahun lalu merusak 18 jembatan dan sampai sekarang baru lima jembatan yang akan dibangun. Soal permintaan warga Tlogolele yang berharap dibangunkan jembatan gantung, sepertinya sulit dilakukan. Sungainya terlalu lebar untuk jembatan gantung. Yang terpenting saya mengimbau masyarakat selalu waspada walaupun pemukiman penduduk jauh dari aliran sungai,” beber Seno.

Sementara itu, Sekda Boyolali, Sri Ardiningsih menambahkan, untuk mengantisipasi bencana terkait Merapi, Pemkab masih memiliki dana sekitar Rp 1,5 miliar. Belum lagi ditambah dana tak terduga senilai Rp 2,2 miliar.

Advertisement

(yms)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif