Soloraya
Rabu, 16 Maret 2022 - 15:08 WIB

Pemkab Sragen Aktifkan Kembali Safari Ramadan dan Tarawih Keliling

Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untuk Yuni Sukowati, mengikuti tarawih keliling pada 2019. (Istimewa/Pemkab Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Sempat berhenti dua tahun, Pemkab Sragen akan kembali menggelar Safari Ramadan dan Tarawih Keliling tahun 2022 ini. Namun, Safari Ramadan dan Tarawih Keliling ini tidak akan menyasar seluruh kecamatan di Kabupaten Sragen.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, memastikan Safari Ramadan dan Tarawih Keliling kembali digelar tahun ini setelah kondisi pandemi Covid-19 melandai. Kegiatan ini akan dilakukan di beberapa kecamatan sesuai jangkauan, seperti Ngrampal, Sragen Kota, Karangmalang, dan Sidoharjo.

Advertisement

“Safari Ramadan itu waktu zuhur. Kalau tarawih keliling malam hari. Acara di safari itu sama seperti tahun-tahun sebelumnya, seperti pengajian atau bagi-bagi sembako,” jelasnya Selasa (15/3/2022).

Baca Juga: Salat Tarawih Tak Perlu Lagi Berjarak, Bupati Sragen: Pakai Masker!

Bupati mengeluarkan kebijakan untuk meniadakan jaga jarak bagi warga. Termasuk umat muslim yang melaksanakan ibadah salat berjamaah di masjid. Dalam beribadah diperbolehkan tidak perlu ada jaga jarak, baik dalam penataan saf salat maupun saat menggelar pengajian dan seterusnya. Syaratnya, warga tetap harus memakai masker dan menggunakan hand sanitizer.

Advertisement

Yuni menerangkan pengajian saja dibolehkan apalagi buka puasa bersama, ngabuburit, dan seterusnya. Dia hanya mengimbau kalau makan jangan di tempat tetapi dinikmati di rumah.

“Protokol kesehatan itu untuk melindungi agar tidak tertular Covid-19. Untuk penataan saf dalam salat silakan bolah rapat atau tanpa jaga jarak. Selama ini sebenarnya sudah tidak ada jaga jarak tetapi memang belum diresmikan. Sekarang sudah dilegalkan tetapi masyarakat malah bertanya-tanya. Bekerumun saat beribadah itu tidak masalah karena yang penting wajib pakai masker,” jelasnya.

Baca Juga: Penghulu di Sragen Dilarang Terima Amplop Seusai Menikahkan

Advertisement

Kepala Kantor Kementerian Agama Sragen Ihsan Muhadi mengatakan untuk persiapan Ramadan secara teknis masih menunggu kebijakan dari pusat. Sambil menunggu edaran tersebut, Ihsan mengajak masyarakat menyambut Ramadan dengan suka cita meskipun masih dalam suasana pandemi.

“Secara resmi dari Kemenag belum menyampaikan imbauan apa pun. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menyampaikan bahwa dalam salat boleh merapatkan saf. Selama ini edaran Kemenag belum ada,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif