Solopos.com, SRAGEN — Pemkab Sragen berusaha menjaga ketersediaan minyak goreng dengan harga murah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Pemkab berupaya menggandeng Bulog untuk mendapatkan 7.500 liter minyak goreng bersubsidi untuk dijual dalam operasi pasar (OP).
Pejabat fungsional Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Dinkop UKM dan Perindag) Sragen, Kunto Widyastuti, menjelaskan ada sinyal Bulog bersedia bekerja sama untuk mengelar operasi pasar (OP) minyak goreng dalam waktu dekat.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
“Kami bersurat, ini sedang dalam proses. Pengajuan maksimal 7.500 liter minyak goreng. Kami mengajukan angka maksimal. Semoga mendapatkan kuotanya,” kata dia, Selasa (1/3/2022).
Baca Juga: Kecamatan Terpojok di Sragen Ini Digelontor Minyak Goreng Murah
Menurut dia, stok minyak goreng kemasan yang dimiliki Bulog biasanya dalam kemasan sederhana dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp13.500/liter. Dia berharap Bulog memiliki stok serta menyetujui permohonan dinas.
Adapun Pemkab Sragen telah melalukan dua kali operasi pasar minyak goreng, yakni di Kecamatan Jenar dengan 1.400-an liter pada Desember 2021. Operasi kedua dilakukan dengan menjual 1.800 liter minyak goreng premium dengan harga Rp14.000/liter di Kecamatan Miri, Selasa.
Terpisah, Kepala Dinkop UKM dan Perindag Sragen, Cosmos Edhi Yunanto, menjelaskan pihaknya selalu berusaha untuk mengadakan operasi pasar minyak goreng. Upaya terbaru dengan mengandeng Bulog untuk menyasar kecamatan lain.
Baca Juga: “Harga Minyak Goreng Mahal, Apa-Apa Sekarang Direbus, Tempe Direbus”
“Kami berusaha mengejar terus distributor karena Sragen belum punya distributor minyak goreng. Untuk Bulog baru proses,” paparnya.