“Job fair kali ini diikuti 30 perusahaan dari wilayah Sukoharjo dan sekitarnya. Tetapi didominasi dari perusahaan di Sukoharjo, ada sekitar 2.000 lowongan tenaga kerja yang disediakan 30 perusahaan tersebut. Pengangguran di Sukoharjo berada di 2,67% [pada 2022/terendah ketiga se-Jawa Tengah],” papar Sumarno saat ditemui seusai pembukaan kegiatan tersebut, Selasa (22/8/2023).
Ia menyebut 30 perusahaan yan ikut bursa kerja bervariasi, namun kebanyakan dari sektor manufaktur. Lowongan kerja yang tersedia terbuka bagi angkatan kerja baru maupun bagi pencari kerja yang sudah lama alias pengangguran.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Sementara itu, dalam sambutan pembukaan kegiatan tersebut, Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan masalah ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Sukoharjo, menjadi persoalan bersama. Tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk menyelesaikannya, melainkan perlu peran aktif masyarakat baik dari pemberi kerja maupun pencari kerja.
Selain itu peran serta stakeholder terkait yang berhubungan dengan ketenagakerjaan juga diperlukan. Termasuk Bursa Kerja Khusus (BKK) yang ada di SMK-SMK dan Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS).
Etik menyebut berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam mengatasi pengangguran. Namun diakuinya masalah tersebut belum dapat tertangani secara keseluruhan. Apalagi laju peningkatan kesempatan kerja tidak sebanding dengan laju peningkatan pencari kerja.
“Kesempatan kerja yang tersedia pun tidak semua dapat dimanfaatkan dengan optimal. Cukup banyak kesempatan kerja tidak dapat terpenuhi karena berbagai hal. Antara lain tidak tersampaikannya informasi lowongan kerja dari pengguna tenaga kerja kepada pencari kerja. Selain itu, pencari kerja belum mempunyai keterampilan sesuai kebutuhan pasar,” ungkap Etik.
Sarana Meningkatkan Mutu Pekerja
Bupati mengapresiasi penyelenggaraan Job Fair dan berharap dapat memberikan informasi lowongan kerja kepada para pencari kerja sehingga akan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
Sementara bagi para penyedia kerja/perusahaan diharapkan bisa mendapatkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Juga menjadi sarana bagi perusahaan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pekerja.
“Sebagai daerah industri, banyak perusahaan berdiri di Sukoharjo dan membutuhkan banyak pekerja baru. Di sisi lain banyak masyarakat yang membutuhkan pekerjaan dan tidak mengetahui adanya informasi lowongan kerja. Sukoharjo Job Fair 2023 menjadi media penghubung keduanya yang saling menguntungkan,” jelasnya.
Pemkab Sukoharjo, sambungnya, terus membuka diri pada pengembangan sektor usaha di semua wilayah. Bahkan penyediaan lahan strategis untuk industri telah dilakukan. Pemkab juga terus berupaya untuk menekan angka pengangguran dengan memberikan banyak program pelatihan kerja dan bantuan modal usaha kerja.
“Sudah tersedia banyak lowongan kerja di perusahaan. Kalaupun tidak berkerja di sana maka bisa membuka usaha sendiri setelah diberikan pelatihan kerja dan bantuan modal usaha,” lanjutnya.