SOLOPOS.COM - Sejumlah petani milenial menghadiri Talkshow Rembug Stunting di The Park Mall Solo Baru, Sabtu (6/5/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menggandeng petani milenial untuk mengatasi stunting. Seperti diketahui sejak Rabu (3/5/2023) Pemkab Sukoharjo menggelar acara Rembuk Stunting Festival di The Park Mall Solo Baru, Sukoharjo. Dalam kesempatan itu sejumlah pihak dihadirkan untuk bertukar ide terkait penanganan stunting.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertan) Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, menyebut terdapat 2.600 petani milenial di Kabupaten Jamu ini. Mereka ada yang merupakan anak petani, ada pula yang memang menjadi petani baru. Mereka hadir dari berbagai bidang usaha baik peternakan, tanaman pangan, hortikultura, perikanan hingga menekuni mekanisasi pertanian lainnya dari hulu sampai hilir.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bagas mengatakan para petani milenial secara langsung turut berperan serta terhadap penanganan stunting melalui usaha yang dimilikinya. “Kami bersama petani milenial Kabupaten Sukoharjo melakukan kegiatan talkshow yang keluarannya adalah konsensus bahwa petani milenial Kabupaten Sukoharjo peduli stunting,” jelas Bagas usai menghadiri kegiatan tersebut pada Sabtu (6/5/2023).

Dalam talkshow yang dipandu empat petani milenial itu Bagas membeberkan para petani muda tersebut punya beberapa produk jenis usaha yang bisa mendorong peningkatan konsumsi protein.

Pada bagian lain ia mengatakan di Sukoharjo punya sekitar 100 penyuluh. Mereka setiap tahunnya ditarget harus mampu merekrut dan membina 10 petani baru. Dengan demikian paling tidak setiap tahun petani milenial akan bertambah 1.000 orang.

Dalam talkshow dihadirkan pembicara dari kalangan milenial yang sukses menekuni usaha di bidang hortikultura dan pertanian. Mereka bercerita tentang kisah yang bisa memberi inspirasi bagi petani milenial lainnya.

Salah satu upaya lain Pemkab dalam penanganan stunting adalah pembudidayaan alga sebagai salah satu sumber makanan suplemen yang bisa mengatasi kekurangan gizi. Dispertan akan menginventarisasi minat para petani milenial menanam alga.

Menurut Bagas, tanaman alga telah dipercaya dan dimanfaatkan sebagai multivitamin dan mineral alami untuk mengatasi balita stunting. Saat ini penanaman alga telah dilakukan di tiga wilayah di Sukoharjo. Ke depan dia berharap penanaman produk pertanian yang diklaim mampu menangani stunting di Sukoharjo itu akan tertanam merata di seluruh Kabupaten Makmur, sebutan lain Sukoharjo.

“Saat ini baru ada di Tawangsari, Baki, dan Mojolaban. Mungkin di daerah lain sudah ada juga yang menanam, tetapi belum terinventarisasi. Ke depan kami harapkan penanaman alga ada di 12 kecamatan Kabupaten Sukoharjo untuk bersama-sama para petani milenial mengatasi stunting,” harap Bagas.

Dalam kegiatan itu Bagas juga mengampanyekan gerakan gemar makan ikan yang dihadiri 100 pelajar. Kampanye dilakukan melalui dongeng yang dilakukan oleh petani milenial menggunakan kostum superhero.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya