Soloraya
Selasa, 31 Oktober 2023 - 15:16 WIB

Pemkab Sukoharjo Tambah Bankeu ke Pemdes Senilai Rp22,4 M

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menggelar sosialisasi bantuan keuangan (bankeu) untuk pemerintah desa di Lantai 10 Gedung Menara Wijaya, Senin (30/10/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Kabupaten Sukoharjo memberikan bantuan keuangan (bankeu) senilai Rp22,4 miliar untuk 150 pemerintah desa (pemdes). Dana tersebut bersumber dari APBD Perubahan 2023.

Hal tersebut disampaikan dalam sosialisasi yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Sukoharjo di Gedung Menara Wijaya, Senin (30/10/2023). Kepala DPMD Sukoharjo, Rohmadi, menyampaikan sosialisasi tersebut ditujukan agar pemerintah desa segera mempersiapkan diri untuk proses pencairan bankeu.

Advertisement

“Saya harap pemerintah desa lebih meningkatkan kinerja dalam pengelolaan dan segera mengajukan proses pencairan bantuan keuangan ini,” beber Rohmadi.

Pemerintah desa diminta menggunakan bantuan keuangan untuk kegiatan yang sesuai dengan peruntukan. Pemdes juga diimbau segera membuat laporan pertanggungjawaban setelah kegiatan selesai. Penerima manfaat bankeu diharapkan dapat memahami ketentuan pengelolaan bantuan. Bankeu tersebut akan digunakan untuk 2.382 lokasi bantuan.

Sementara itu Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan desa merupakan pemegang peran penting dalam pembangunan nasional. Lantaran selama ini desa memberikan sumbangsih yang besar dalam menciptakan stabilitas nasional.

Advertisement

Menurutnya, pembangunan perdesaan sangat penting untuk kemajuan perekonomian agar bangkit dan mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Etik menyebut pembangunan desa harus dilakukan sebagai tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah, pemerintah desa dan masyarakat.

“Oleh karena itu, pemberian bantuan keuangan desa merupakan stimulan dalam rangka membantu peningkatan pembangunan perdesaan. Sebagai upaya untuk membangkitkan kembali partisipasi masyarakat. Agar sifat gotong royong tetap dimiliki masyarakat desa di Kabupaten Sukoharjo khususnya. dan bangsa Indonesia pada umumnya,” papar Etik.

Sinergi antara Pemklab Sukoharjo dengan dengan seluruh pemdes harus terjalin dengan baik. Bupati berharap pemdes mampu menyiapkan grand design terkait potensi desa dan potensi bencana sehingga program yang diusulkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif