Boyolali (Espos)–Pemkab Boyolali akan mengintensifkan sosialisasi program transmigrasi, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan rawan bencana Merapi.
“Tahun depan ada alokasi sekitar 60 KK yang ikut program transmigrasi. Kemungkinan akan kami utamakan warga di lereng Merapi,” ujar Kabid Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Fredya Richal kepada wartawan disela-sela pemberangkatan 10 KK mengikuti transmigrasi di Gedung Transito, Jumat (19/11).
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
“Selama ini memang sambutan warga untuk ikut transmigrasi sangat luar biasa. Hanya karena dibatasi kuota, maka hanya sebagian peminat yang bisa diberangkatkan,” tambah dia.
Mengenai pemberangkatan 10 KK mengikuti transmigrasi itu, Fredya mengatakan 10 KK itu akan ditempatkan di Desa Kandan, Kecamatan Batu Besi, Kabupaten Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah.
Mereka, jelasnya, mengikuti program transmigrasi umum dan diberangkatkan melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Para transmigran itu berasal dari Kecamatan Ampel, Musuk, Cepogo, Simo, Nogosari dan Sambi.
fid