Soloraya
Senin, 27 Februari 2023 - 20:31 WIB

Pemkab Wonogiri Bangun TPA Sampah di Wuryantoro 2024, Anggarannya Rp20 Miliar

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tumpukan sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Selasa (19/7/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri bakal membangun tempat pemprosesan akhir atau TPA sampah di Desa Mlopoharjo, Kecamatan Wuryantoro, pada 2024 mendatang. Nilai anggaran proyek tersebut mencapai Rp20 miliar.

Kepala Bidang Pertamanan dan Kebersihan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonogiri, Waris Kadarwanto, mengatakan TPA Wuryantoro diproyeksikan sebagai pengganti TPA Ngadirojo yang masa penggunaannya habis pada 2026.

Advertisement

TPA Wuryantoro dibangun di lahan seluas 4 hektare (ha) dan akan menampung sampah dari kecamatan di wilayah selatan serta barat seperti Paranggupito, Pracimantoro, Eromoko, Giritontro, dan Wuryantoro yang selama ini ditampung di TPA Ngadirojo.

“Jadi nanti sampah yang dari kecamatan sisi barat dan selatan ditampung di TPA Wuryantoro dan sisi utara dan tengah ditampung di TPA Ngadirojo, dibagi. Dengan adanya TPA Wuryantoro diharapkan bisa memperpanjang usia TPA Ngadirojo, tidak hanya sampai 2026,” kata Waris kepada Solopos.com, Senin (27/2/2023).

Advertisement

“Jadi nanti sampah yang dari kecamatan sisi barat dan selatan ditampung di TPA Wuryantoro dan sisi utara dan tengah ditampung di TPA Ngadirojo, dibagi. Dengan adanya TPA Wuryantoro diharapkan bisa memperpanjang usia TPA Ngadirojo, tidak hanya sampai 2026,” kata Waris kepada Solopos.com, Senin (27/2/2023).

Sistem pengolahan sampah di TPA Wuryantoro Wonogiri akan seperti di TPA Ngadirojo yaitu sistem sanitary landfill berstandar nasional. Dia menjelaskan sistem sanitary landfill yaitu sistem pengolahan yang kedap air, lapisan bawah tempat penampungan sampah dilapisi geomembran.

Dengan demikian, air tidak mencemari permukaan tanah. Selain itu ada penangkapan gas metan yang dihasilkan dari sampah. Setiap sampah yang masuk diratakan dan diuruk dengan tanah.

Advertisement

Anggaran itu dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Dia memastikan proyek pembangunan TPA sudah memenuhi syarat. Syarat itu di antaranya sudah ada pembebasan lahan seluas 4 ha. Jarak lokasi TPA melebihi 1 km dari pemukiman warga. Selain itu sudah disiapkan detail engineering design atau DED. 

Pembangunan dan pengoperasian TPA Wuryantoro direncanakan akan memanfaatkan sedimen Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri. Sistem sanitary lanfill mengharuskan sampah harus diuruk dengan tanah.

Advertisement

Pemanfaatan sedimen dinilai akan menekan biaya operasional dibanding membeli tanah atau pasir. Di samping itu, sedimen lebih bisa dimanfaatkan, tidak menumpuk dan mengakibatkan pendangkalan waduk.

Kepala DLH Wonogiri, Bahari, menyampaikan selain TPA Wuryantoro, DLH juga bakal membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di beberapa wilayah di Wonogiri. Bahari belum bisa menjelaskan detail di mana saja letak TPST itu.

Menurut dia, pembangunan TPST agar pengolahan sampah bisa tersebar di beberapa wilayah di Wonogiri. Hal itu mengingat wilayah Wonogiri yang luas dan memiliki banyak kecamatan. 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif